RAKYATSATU.COM – Blender telah menjadi kebutuhan pokok yang sangat berguna di dapur. Dengan alat ini, Anda bisa membuat berbagai kreasi olahan makanan dan minuman, seperti jus, smoothies, bumbu basah, bumbu kering, bahkan daging cacah.
Layaknya alat elektronik lainnya, blender juga memiliki batasan usia pemakaian. Perangkat elektronik tidak bisa bertahan selamanya untuk mendukung aktivitas. Oleh karena itu, sadari bahwa alat memasak di dapur ini yang perlu diganti jika memang sudah tidak layak.
Nah yang jadi pertanyaannya sekarang, apa sih tanda blender sudah tidak layak pakai itu? Yuk cari tahu info detailnya di bawah ini:
1. Motor Tidak Berputar
Dinamo Motor Pada Blender/ Foto : Aturrumah.com
Komponen penting yang sangat diandalkan dalam alat elektronik ini, yaitu motor. Mau sebagus apapun body blender, jika motor tidak nyala jelas percuma. Sebenarnya ada beberapa faktor yang menyebabkan dinamo motor tidak mau beroperasi, diantaranya :
● Terminal blender kotor. Plak pada blender bisa terjadi akibat bahan olahan yang makanan yang masih tersisa. Alhasil, plak tersebut akan menghambat kinerja pisau.
● Komponen dinamo ada yang terputus. Jika ini terjadi, dinamo harus diganti dengan baru.
2. Pisau tidak tajam
Mata Pisau Pada Blender/ Foto : Aturrumah.com
Keki banget kan kalau lagi sibuk tapi blender gak bisa diajak kerja sama. Ternyata, bahan makanan lambat halus bisa disebabkan oleh mata pisau yang tumpul. Fyi, berikut jenis umum mata pisau pada blender:
1. Flat blade cutter yang bentuknya cenderung datar dan kerap dipakai untuk dry mill (penggiling kering)
2. Wave blade cutter banyak digunakan pada blender jar (pelumat buah/sayur) dan wet mill (penggiling bumbu basah)
3. Pisau chopper. Pisau ini mudah dikenali dan bisa dilepas pasang dengan mudah.
3. Gangguan tombol
Tombol pada Blender/Foto : Aturrumah.com
Ada banyak hal yang dapat memicu tombol tidak merespon dengan baik, seperti adanya kotoran, terkena cairan, dan terlalu kuat menekan tombol. Adapun beberapa gangguan yang sering dialami para pengguna, seperti tombol sangat keras ketika ditekan, atau tidak berfungsi sama sekali (mati total). Meskipun Anda bisa memanfaatkan tombol lainnya, tentu saja akses menggiling lebih terbatas.
4. Jug retak/pecah
Jug terdiri dari 2 bahan, yaitu kaca dan plastik. Keduanya memiliki pro dan kontra masing-masing, termasuk dalam daya tahan. Yang paling banyak dipilih dan diminati adalah bahan kaca karena tidak terlalu mengeluarkan suara bising, warna cerah atau tidak menguning, serta mudah dibersihkan. Namun, kaca tinggi resiko mengalami pecah. Jika ini terjadi jelas tidak bisa dipakai.
Sedangkan pada plastik, ada yang bersifat anti pecah/retak atau sebaliknya. Khusus yang bukan anti pecah atau yang biasa, cenderung hanya akan membuat sedikit retakan pada jug jika terjatuh. Alhasil, jug akan mengeluarkan sedikit waktu diisi. Sayangnya, sebagian orang masih saja menggunakannya, padahal seharusnya sudah diganti.
5. Blender bocor
Pernah gak sih waktu memblender tiba-tiba keluar cairan? Setelah dicek ternyata masalahnya bukan pada jug atau wadah. Dalam kondisi ini, coba cek karet dan gear blender. Faktanya, terlalu sering menggunakan blender bisa menyebabkan kedua komponen ini rusak.
6. Blender sudah tua
Peralatan elektronik yang sudah tua (5 tahun atau lebih) tidak hanya tidak menarik saat dipandang, warnanya yang sudah sangat memudar atau menguning tetapi juga cenderung mengalami penurunan performa. Hasil olahan makanannya kurang halus atau bahkan butuh waktu lebih lama untuk mengolah makanan tersebut.
Jika Anda mengalami salah satu kondisi di atas, sebaiknya pertimbangkan untuk membeli blender baru. Saat ini banyak blender dengan kualitas bagus dan harga terjangkau, contohnya blender (ada juga yang sebut chopper) Mitochiba CH 200. Dengan harga cuma Rp 550 ribuan, blender ini bisa untuk: membuat jus, menghaluskan bahan makanan, dan menggiling & mencacah daging. Untuk lihat performanya, bisa lihat review chopper Mitochiba ch 200.