RAKYATSATU.COM, MAROS – Warga Kabupaten Maros kembali dibuat resah dengan dugaan kecurangan dalam distribusi minyak goreng bersubsidi, Minyakita. Konsumen di Pasar Tramo Turikale mengeluhkan ketidaksesuaian volume antara yang tertera di kemasan dengan isi sebenarnya.
Siddik, seorang pedagang di pasar tersebut, mengungkapkan bahwa keluhan ini sudah berlangsung selama lebih dari sepekan.
"Banyak pembeli yang komplain. Mereka bilang, Minyakita kemasan 1 liter isinya tidak sampai 1 liter, bahkan ada yang hanya sekitar 700 mililiter. Yang kemasan 5 liter juga begitu, isinya cuma 4 liter," ungkap Siddik.
Kondisi ini memperparah beban ekonomi masyarakat, terutama karena harga Minyakita saat ini mencapai Rp18.000 per liter dan Rp95.000 untuk kemasan 5 liter. Produk subsidi yang seharusnya membantu warga malah menimbulkan kekecewaan.
Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Koperindag) Kabupaten Maros sebenarnya telah melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Tramo Turikale pekan lalu. Namun, menurut Siddik, hasilnya belum terlihat nyata.
"Setelah sidak, kami kira akan ada perubahan. Tapi sampai sekarang, keluhan yang sama masih terus datang," tambahnya.
Kasus ini memunculkan dugaan adanya pihak tertentu yang sengaja mengurangi volume minyak untuk meraup keuntungan lebih.
"Kalau memang ada oknum yang bermain, harus ditindak tegas. Ini bukan sekadar selisih volume, tapi soal kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan distribusi subsidi," ujar Siddik dengan nada geram.
Masyarakat mendesak pemerintah untuk segera bertindak, tidak hanya dengan sidak yang bersifat sementara, tetapi dengan pengawasan ketat dan sanksi bagi pihak yang terbukti melakukan kecurangan. (Ikhlas/Arul)