*Ekosentris Vs Egosentris*
Kita sudah menyentuh teosentris. Kita juga sudah menyinggung antroposentris. Ada lagi satu istilah, ekosentris, paham yang memusatkan perhatian pada lingkungan. Paham yang melihat kehidupan ini sebagai sebagai sebuah ekosistem, bagian-bagian kehidupan yang saling terkait dengan lainnya.
Bahasan ini penting karena terkait dengan pengamalan semangat beragama yang paling dalam, tetapi sering terabaikan. Ketika seorang ustadz menyuarakan keseimbangan hubungan dengan Tuhan dengan sesama manusia, di mana letak hubungan hubungan manusia dengan lingkungan?
Seruan tentang keseimbangan hubungan di atas sering diterjemahkan secara sempit. Akibatnya kepedulian terhadap lingkungan menjadi sangat rendah. Padahal memelihara hubungan dengan Tuhan, syaratnya memelihara lingkungan karena seruan Tuhan dalam kitab suci untuk tidak melakukan perusakan lingkungan itu sangat jelas. Jadi mengabaikan perintah Tuhan, itu sama dengan melanggar pasal utama untuk merajut tali kasih dengan Tuhan.
Ingin menjaga tali silaturrahim dengan sesama manusia, tetapi berpartisipasi pada perusakan lingkungan sebagai pijakan bersama, sama dengan mencedarai nilai kemanusiaan yang paling hakiki. Jadi ekosentris itu bagian inti dari cara agama yang menegar rahmat. Ekosentris seharusnya menjadi ekoteologi beragama semua umat, yang selalu membayangi rukun Islam kita dan menafasi rukun iman kita.
Ekosentrislah yang bisa membuat umat beragama memiliki lingkungan bersih. Ekosentrislah yang bisa membuat got tidak mampet. Ekosentris bisa membuat seseorang bukan hanya tidak membuang sampah di sembarang tempat, tetapi memilahnya sebelum dibuang pada tempat pembuangan sampah.
Ekosentrislah yang bisa membuat penglihatan berwarna hijau karena lingkungan penuh dengan pepohonan. Ekosentrislah yang bisa mencegah banjir, tanah longsor karena dibendung oleh pepohonan. Ekosentrislah yang bisa menghadirkan kembali bunyi-bunyian ragam burung yang sudah lama tidak terdengar di sekitar kita.
Ekosentrislah yang bisa mengembalikan tradisi menanam pohon nenek kita yang ternyata buahnya diwariskan kepada cucu-cucunya. Ekosentrislah yang bisa membuat sampah plastik atau botol plastik tidak lagi menjadi wadah yang terbuang berserakan, tidak terkira lamanya kapan ia akan hancur.
Gerakan Ekosentris secara masif yang bisa melawan pemanasan global. Kaum ekosentrislah yang bisa menyadari bahwa perang hanya akan berakhir dengan lingkungan dan tempat main anak-anak tanpa dosa hancur lebur. Ternyata fungsi kekhalifaan manusia yang ditunjuk oleh kitab suci sebagai "khalifatullah fil 'ard" itu sesungguhnya adalah dengan menjadi penganut ekosentris. Sayangnya, ekosentiris sering tak berdaya berhadapan dengan "egosentris". Capek deh!