BANGKIT SETELAH SALAT JUM’AT
Oleh: BAHAKING RAMA.
Allah memerintahkan untuk melaksanakan salat juma’at dan meninggalkan perniagaan (jual-beli) Namun, Setelah salat uma’at ditunaikan, maka bertebaranlah di muka bumi untuk mencari rezeki dan karunia Allah. Dlam hal ini, orang tua mengajarkan kepada anaknya supaya rajin bekerja dan segera mencari rezeki di muka bumi setelah menunaikan salat juma’at, melalui kelong.
Punna lebbakki sambayang, ᨄᨘᨊ ᨒᨙᨅᨀᨗ ᨔᨅᨐ /
Riallo pa’jumakkanta, ᨑᨗᨕᨒᨚ ᨄᨍᨘᨆᨀᨈ /
Mangeki bede’, ᨆᨂᨙᨀᨗ ᨅᨙᨙᨉ /
Akkareso boya dalle, ᨕᨀᨑᨙᨔᨚ ᨅᨚᨐ ᨉᨒᨙ /
Arti bebasnya: Kalaulah selesai menunaikan ibadah salat jum’at, maka segeralah berangkat dan bertebaran di muka bumi mencari rezeki.
Kelong ini juga mengajarkan untuk
rajin bekerja dan meninggalkan sifat malas. Rajin pangkal pandai dan kaya, malas pangkal bodoh dan miskin. Seorang hamba yang selalu mengingat Allah, maka Allah (dengan sifat kasih-sayang-Nya) selalu mengingat hambanya untuk diberi keberuntungan dan diberikan rezeki. Allah berfirman, “Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku” (QS. Al-Baqarah, 2 : 152)
Di surah lain, Allah berfirman “Hai orang-orang yang beriman, apa bila diseru untuk menunaikan salat jum’at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual-beli.
Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. Apa bila telah ditunaikan salat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.” (QS. Al-Jum’ah, 62: 9-10)
Hanya Allah yang menetukan rezeki setiap hambanya. Oleh karena itu, maka kewajiban setiap orang adalah rajin (tidak malas) berusaha mencari rezeki yang halal. Apakah rezekinya dalam bentuk materi, apakah dalam bentuk non materi (misalnya perasaan bahagia, kesehatan, dan semacamnya) kita serahkan sepenuhnya kepada ketentuan Allah.
Jaga kesehatan, rajin beribadah, rajin mencari rezeki yang halal, dan pandai mensyukuri nikmat, insya Allah akan bahagia hidupnya. Semoga, Aamiin.
Pao-pao Gowa, Sabtu, 8 Maret, 2025.