 |
| Bahaking Rama |
Hidup Tenteram Padapemerintahan Yang Adil
Oleh: BAHAKING RAMA
Unsur pemerintah merupakan faktor penting dalam kehidupan bernegara. Pemerintah dianggap baik, kalau ia menegakkan keadilan dan peduli rakyat dalam melaksakan tugasnya. Ia kerja sama dan memerintah atas dasar kemauan orang banyak atau rakyat. Dapat dilihat kelong berikut.
ᨕᨉᨙᨒᨙᨄᨗ ᨄᨆᨑᨙᨈ /
Adeleppi pammarenta (pemerintah yang berlaku adillah)
ᨕᨙᨑᨚᨄᨘ ᨕᨔᨆᨈᨘᨑᨘ
Eroppi assama turu’ (yang mau kerja sama dan peduli rakyat)
ᨊᨔᨒᨙᨓᨂ
Nasalewangang (barulah akan tercipta ketenteraman)
ᨈᨒᨔ ᨕᨗᨒᨒ ᨅᨚᨑᨗ
Tallasa’ ilalang bori (hidup dalam masyarakat, bangsa dan negara)
Makna kelong yaitu, pemerintah akan dinilai baik dan disenangi rakyat kalau menjalankan tugas sesuai aturan dan berlaku adil. Dia memerintah berdasarkan kehendak rakyat. Mau kerja sama dan menyatu dengan rakyat, akan tercipta ketenteraman hidup bermasyarakat.
Allah memerintahkan hambanya (termasuk pemimpin) supaya berbuat adil, sebagaimana firman-Nya. “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.” (QS. An-Nahl, 16 :90) Allah juga merestui hambanya yang bersikap adil, sebagaimana firman-Nya “…dan hendaklah kamu berlaku adil, sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil.” (QS. Al-Hujurat, 49 :9)
Pemerintah yang adil dan peduli rakyat sangat dibutuhkan kehadirannya. Artinya, betapa pentingnya keadilan dan kebersamaan seorang pemimpin. Pemerintah yang menegakkan keadilan, ia akan mematahkan perilaku kedzaliman. Misalnya, seseorang atau kelompok berbuat dzalim karena mengambil hak orang lain secara paksa, maka pemerintah yang adil dan peduli rakyat dapat menegakkan keadilan dengan mengembalikan hak seseorang. Kasus Proyek Strategis Nasional (PSN) di Indonesia yang dinilai banyak ketidakadilan, dapat saja dibatalkan atau ditinjau ulang oleh pemerintah yang adil (semoga Presiden RI, Bapak Prabowo Subianto, dapat menjadi pemimpin yang adil)
Keadilan menjadi factor penting dalam mewujudkan kedamaian, ketenteraman, dan kesejahteraan hidup masyarakat.
Dalam sejarah kepemimpinan dunia Islam, tidak sedikit pemimpin atau khalifah yang berlaku adil dan peduli umat. Adil dalam hal kepemilikan tanah, adil dalam pemenuhan hak, dan lainnya. Dapat dilihat kepemimpinan dua Khalifah yang bernama Umar sebagai berikut.
1. Khalifah Umar Bin Khattab, Khulafaurrasyidin ke dua. Dalam kisahnya, Khalifah Umar pada malam hari selalu memantau keadaan masyarakat. Pada suatu malam, ia menemukan sebuah rumah tangga masih terjaga, sementara penduduk lainnya sudah pulas tertidur. Ternyata penghuni rumah itu kelaparan, beberapa orang anaknya menangis tidak kuat menahan lapar karena suda berhari-hari tidak makan. Mengetahui hal itu, Khalifah Umar dengan kepeduliaannya terhadap rakyat, mendatangi Bait al-mal (semacam Bulog/ Dolog) mengambil sekarung gandum dan membawakan rakyatnya yang kelaparan.
2. Khalifa Umar Bin Abdul Aziz (khalifah ke 8 dari 14) khalifah zaman bani Umayyah, sangat terkenal adil dalam penggunaan fasilitas Negara. Misalnya, lampu istana dipadamkan jika dimalam hari ada tamu pribadi atau keluarganya (bukan tamu Negara) dan perilaku keadilan lainnya.
Sungguh sangat mulia tugas pemerintah. Menurut Dr. Nasrun Hamzah Yakub (Pengurus KAHMI Sulsel) “konsep Negara pada zaman khalifah, salah satunya adalah; pemerintah tidak boleh tidur jika ada rakyatnya yang lapar” maknanya, Pemerintah wajib menciptakan lapangan kerja untuk rakyatnya (pribumi) bukan untuk rakyat Negara asing. Pemerintah (umara’) perlu kerja sama dengan Ulama, dan kaum cendekiawan untuk menciptakan kemakmuran rakyat dan kestabilan bangsa. Semoga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang diperoleh dengan penuh pengorbanan, air mata, darah, dan nyawa dari para syuhada kusuma bangsa, tetap dapat berdiri kokoh.
Dewasa ini, keadilan dan kepedulian pemerintah Indonesia terhadap kesejahteraan rakyat sangat dibutuhkan. Kalau itu terwujud, maka akan semakin tercipta ketenteraman hidup dalam masyarakat.
ᨔᨒᨙᨓᨂ ᨈᨒᨔ ᨕᨗᨒᨒ ᨅᨚᨑᨗ
(Salewangang tallasa’ ilalang bori’) Semoga.
Pao-pao Gowa, Rabu 19 Ramadan 1446 H / 19 Maret 2025 M.
