 |
| Foto : Wakil Bupati Bone Andi Akmal Pasluddin didampingi Kapolres Bone AKBP. Erwin Syah, SIK, MH dan unsur Forkopimda dan sejumlah unsur OPD terkait saat mengunjungi lokasi pasar Palakka, Selasa (25/02/2025). |
RAKYATSATU.COM, BONE – Wakil Bupati Bone, Andi Akmal Pasluddin, bersama jajaran Forkopimda dan sejumlah OPD terkait, melakukan pemantauan harga kebutuhan pokok di dua pasar tradisional, yaitu Pasar Bajoe di Kecamatan Tanete Riattang Timur dan Pasar Palakka di Kecamatan Tanete Riattang Barat, Selasa (25/02/2025) pagi.
Dalam tinjauannya, Wakil Bupati memastikan bahwa harga-harga kebutuhan pokok masih sesuai dengan acuan pemerintah, meskipun terdapat kenaikan pada salah satu komoditas, yakni cabai rawit.
"Alhamdulillah, dari dua pasar yang kami kunjungi, hanya cabai rawit yang mengalami kenaikan harga dari Rp57 ribu menjadi Rp70 ribu per kilogram, atau sekitar 20 persen. Namun, harga komoditas lainnya masih berada di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) dan Harga Acuan Pemerintah (HAP)," ungkap Andi Akmal Pasluddin.
Ia menegaskan bahwa ketersediaan stok yang cukup dan harga yang terkendali menjadi indikator utama dalam menjaga stabilitas inflasi di Bone. Pemerintah daerah berkomitmen untuk memastikan keseimbangan harga agar tidak hanya konsumen yang terlindungi, tetapi juga para petani sebagai produsen.
"Saya memastikan bahwa pasokan pangan di Bone cukup, baik dari segi ketersediaan maupun harga, sehingga inflasi tetap terkendali," ujarnya.
Menjelang bulan suci Ramadan, Wakil Bupati juga mengimbau masyarakat agar tidak panik dan tetap tenang dalam berbelanja.
"Pemerintah akan terus menjaga stabilitas harga dan stok kebutuhan pokok agar masyarakat dapat menjalani ibadah Ramadan dengan khusyuk," tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Bupati juga menyempatkan diri berinteraksi dengan para pedagang di pasar. Salah seorang pedagang daging sapi, Iwan, mengungkapkan bahwa harga daging sapi masih stabil di kisaran Rp130 ribu per kilogram.
"Harga daging saat ini belum mengalami kenaikan. Biasanya, jika ada kenaikan menjelang Lebaran, selisihnya sekitar Rp10 ribu per kilogram," ujarnya.
Pemantauan harga ini menjadi langkah konkret pemerintah daerah dalam memastikan stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat menjelang Ramadan. (Ikhlas/Sugi)
