 |
| KONI Maros akan saat menggelar pertemuan pembentuka tim khusus untuk melakukan pemetaan dan pendataan cabang olahraga. |
RAKYATSATU.COM, MAROS - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Maros akan membentuk tim khusus untuk melakukan pemetaan dan pendataan cabang olahraga (cabor) unggulan yang diharapkan mampu menjadi andalan prestasi pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) di Wajo mendatang.
Hal ini disampaikan oleh Ketua KONI Maros, Marjan Massere, saat memimpin rapat persiapan Rapat Koordinasi Kabupaten (Rakorkab) di Aula Rumah Jabatan Bupati Maros, kemarin.
Menurut Marjan, untuk mencapai target tiga besar di Porprov mendatang, KONI Maros perlu memiliki data yang valid mengenai cabor dengan potensi besar untuk meraih medali emas, baik di Porkab maupun Pekan Olahraga Nasional (PON) mendatang.
“KONI harus memiliki data yang akurat terkait cabor-cabor berprestasi. Hal ini sangat penting untuk menentukan fokus pembinaan,” tegasnya.
Pemetaan ini, lanjut Marjan, akan memberikan motivasi bagi atlet untuk lebih giat berlatih, sekaligus menjadi indikator kemajuan atlet.
“Dengan adanya pemetaan, kita bisa memantau perkembangan atlet di cabor unggulan secara lebih jelas,” ujarnya.
Marjan menambahkan, tim yang dibentuk akan bekerja secara profesional dengan memperhatikan berbagai variabel prestasi yang mendasari rekomendasi suatu cabor menjadi andalan.
“Kita akan menilai secara objektif, variabel apa saja yang menjadikan sebuah cabor layak direkomendasikan sebagai unggulan,” tambahnya.
Dalam sistem pemetaan ini, cabor akan diklasifikasikan berdasarkan capaian prestasi. Cabor yang memiliki banyak medali emas akan masuk kategori A, sedangkan yang hanya mampu meraih medali perak atau perunggu berada di kategori B.
Sementara itu, cabor yang tidak mampu menyumbangkan medali dalam beberapa event akan masuk kategori C atau D.
“Kita tunggu hasil verifikasi tim untuk menentukan cabor unggulan yang diharapkan bisa menyumbang emas di event mendatang,” jelas Marjan.
Bendahara Umum KONI Maros, Suyuti, menegaskan bahwa hasil pemetaan ini akan menjadi dasar dalam pengalokasian anggaran.
“Cabor dengan prestasi baik akan menjadi prioritas dalam pendanaan. Sedangkan cabor yang minim prestasi diharapkan bisa memahami untuk terus meningkatkan kualitasnya. Ini juga menjadi pelajaran dari sebelumnya, di mana pendanaan diberikan merata, tetapi hasilnya tidak memuaskan,” ungkapnya.
Suyuti menambahkan, pemetaan ini diharapkan menjadi motivasi bagi semua cabor untuk berlatih lebih keras dan masuk dalam kategori unggulan. (Ikhlas/arul)
