RAKYATSATU.COM, MAKASSAR - Partai Golkar kehilangan sejumlah basis kekuatan di Pilkada Sulawesi Selatan (Sulsel) 2024. Kader partai berlambang beringin ini gagal mempertahankan kursi kepala daerah di lima wilayah strategis: Luwu Utara, Parepare, Toraja Utara, Bone, dan Enrekang.
Luwu Utara: Kekalahan Suami Bupati Petahana
Di Luwu Utara, pasangan A Abdullah Rahim-Jumail Mappile menumbangkan Muhammad Fauzi-Ajie Saputra, pasangan yang diusung Golkar. Muhammad Fauzi, suami Bupati Lutra dua periode Indah Putri Indriani yang juga Ketua Golkar Lutra, hanya meraih 24.597 suara. Sebaliknya, pasangan Abdullah-Jumail berhasil unggul dengan 73.716 suara.
Parepare: Kekalahan Istri Ketua Golkar Sulsel
Di Parepare, Erna Rasyid Taufan, istri Ketua Golkar Sulsel sekaligus mantan Wali Kota Parepare Taufan Pawe, harus mengakui kekalahan dari pasangan Tasming Hamid-Hermanto (TSM-MO). Pasangan TSM-MO meraih 38.423 suara, sementara Erna-Rahmat Sjamsu Alam hanya mendapatkan 24.785 suara.
Toraja Utara: Kekalahan Petahana Golkar
Yohanis Bassang, Ketua Golkar Toraja Utara sekaligus Bupati petahana, kalah dari pasangan Frederik Victor Palimbong-Andrew Branch Silambi (Dedy-Andrew) yang diusung Gerindra. Pasangan Dedy-Andrew unggul tipis dengan 68.422 suara dibandingkan Ombas-Marthen yang meraih 62.647 suara.
Bone: Kandasnya Ponakan Ketua Golkar Bone
Golkar Bone juga gagal mempertahankan dominasinya. Andi Rio Idris Padjalangi, ponakan Ketua DPD II Golkar Bone Andi Fahsar M Padjalangi, hanya meraih 86.717 suara (21%). Kursi Bupati Bone berhasil direbut pasangan Andi Asman Sulaiman-Andi Akmal Pasluddin (BerAmal) dengan 199.954 suara (49%).
Enrekang: Kekalahan Telak Calon Golkar
Di Enrekang, calon dari Golkar, Irpan, hanya meraih 1.425 suara, jauh tertinggal dari pemenang Muh Yusuf Ritangnga-Andi Tenri Liwang La Tinro (Ucu-Iwan) yang mengantongi 75.638 suara. Kekalahan ini menjadi pukulan telak bagi Golkar yang sebelumnya sukses mengusung Muslimin Bando di Pilkada 2018.
Kekalahan beruntun ini menjadi sinyal bagi Partai Golkar untuk mengevaluasi strategi politiknya di Sulse. Hegemoni partai di beberapa wilayah yang selama ini menjadi basis kekuatan mulai tergerus oleh dinamika politik lokal yang kian kompetitif. (Ikhlas)