RAKYATSATU.COM, MAROS – Memasuki puncak musim hujan yang diprediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan terjadi pada pekan ketiga Desember hingga akhir Januari 2025, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Maros telah mengambil langkah-langkah antisipatif.
Kepala Pelaksana BPBD Maros, To Wadeng Pananrang, menyatakan pihaknya telah membentuk tim khusus untuk penanganan bencana serta menjalin koordinasi dengan Balai Pompengan.
“Kami sudah mengadakan apel siaga gabungan, dan Balai Pompengan telah menyatakan kesiapannya memberikan bantuan kepada Pemerintah Kabupaten Maros jika terjadi bencana banjir atau cuaca ekstrem lainnya,” ungkapnya kepada media.
To Wadeng juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan menghindari lokasi rawan bencana guna mencegah jatuhnya korban jiwa.
“Kami meminta masyarakat untuk waspada terhadap cuaca ekstrem dan menjauhi daerah rawan banjir. Upaya pencegahan lebih baik dilakukan sejak dini,” tegasnya.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Maros juga telah membuka posko siaga bencana di kantor BPBD Maros.
“Posko ini akan beroperasi 24 jam untuk memastikan ketersediaan tim dan informasi terkait penanganan bencana,” jelas To Wadeng.
Selain menyediakan informasi dan kebutuhan penanganan bencana, posko tersebut juga menjadi pusat koordinasi tim penanggulangan yang telah dibentuk.
Mengenai wilayah rawan banjir, To Wadeng menjelaskan bahwa peta siklus banjir masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Kecamatan yang menjadi perhatian utama adalah Turikale, Tompobulu, Maros Baru, Marusu, dan Camba.
“Wilayah Tompobulu tetap menjadi daerah yang rawan banjir bandang. Kami mengimbau warga yang tinggal di sekitar aliran sungai untuk meningkatkan kewaspadaan,” tutupnya. (Ikhlas/arul)