RAKYATSATU.COM, BONE – Puluhan orang tua murid yang tergabung dalam Komunitas Aliansi Peduli SD Negeri 2 Manurunge menggelar aksi damai di Kantor DPRD Kabupaten Bone pada Rabu (20/11/2024). Aksi tersebut dikawal ketat oleh puluhan personel dari Polres Bone.
Mereka diterima langsung oleh Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Bone, Andi Muh. Salam, didampingi anggota Komisi IV lainnya, yaitu Khairul Amran, ST, Rangga Risaswara, SH, Faisal, A.M., Alfin, dan Muksim, S.Sos., MM.
Dalam aspirasinya, salah satu perwakilan komunitas menjelaskan bahwa masalah ini telah berlangsung lama dan dikeluhkan oleh guru serta orang tua murid. Namun, upaya penyelesaian melalui pihak kepala sekolah, pengawas, Dinas Pendidikan, hingga Pj. Bupati Bone belum membuahkan hasil.
“Kami ke DPRD karena sudah dua minggu polemik ini bergulir tanpa solusi. Masalah ini sudah kami sampaikan ke berbagai pihak, tapi tidak digubris. Langkah terakhir adalah mengadukan hal ini ke DPRD Bone,” ujarnya.
Polemik yang dimaksud salah satunya terkait kegiatan arisan siswa yang digagas oleh seorang guru berinisial HV. Menurutnya, kegiatan ini telah menimbulkan keresahan di kalangan orang tua.
“Pungutan itu awalnya berupa iuran, tapi kemudian dijadikan arisan yang dilot setiap 10 hari. Dari dua kali lot, hasilnya hanya Rp400 ribu. Ke mana sisanya Rp60 ribu?” ungkapnya.
Selain itu, HV juga dituduh melakukan tindakan arogan dan kasar yang meresahkan orang tua dan guru lainnya. Beberapa orang tua bahkan memilih untuk tidak menyekolahkan anak mereka sementara waktu.
Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Bone, Andi Muh. Salam, berjanji akan menindaklanjuti permasalahan ini. “Kami sudah mendengar aspirasi dan akan menindaklanjuti sesuai prosedur yang ada. Harapan kami, proses belajar-mengajar tetap berjalan normal tanpa mengorbankan anak-anak,” tegasnya.
Komisi IV DPRD Bone berencana menggelar rapat dengar pendapat dengan memanggil pihak terkait, termasuk kepala sekolah, guru HV, dan perwakilan Dinas Pendidikan, untuk mencari solusi atas masalah ini. (Ikhlas/Sugi)