RAKYATSATU.COM, MAROS - Sekitar 900 santri di Kabupaten Maros menghadiri peringatan Hari Santri Nasional yang berlangsung di Lapangan Pallantikang pada Selasa, 22 Oktober. Para santri ini berasal dari puluhan pondok pesantren di Maros, mengenakan peci dan pakaian muslim putih, sementara santri perempuan mengenakan busana putih dan jilbab hitam.
Acara tersebut dipimpin oleh Plt Bupati Maros, Suhartina Bohari, yang mengajak santri untuk berkontribusi dalam memajukan negeri. Ia menekankan pentingnya santri masa kini untuk melanjutkan perjuangan para pahlawan, pendahulu, dan kyai dalam mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). "Kami mengajak para santri untuk melanjutkan semangat perjuangan yang diwariskan oleh pendahulu mereka, sambil menghadapi tantangan zaman dengan optimisme," ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, 29 santri dari pondok pesantren menerima bantuan. Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Maros, Muhammad, menjelaskan bahwa total bantuan yang diberikan mencapai Rp8.700.000, dengan masing-masing santri yatim menerima Rp300.000.
Muhammad juga menambahkan bahwa saat ini terdapat 29 pondok pesantren di Maros yang telah memiliki izin operasional. Selain itu, Baznas Maros turut memberikan bantuan insentif kepada guru Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ) di seluruh Kabupaten Maros. Ketua Baznas Maros, Ansar Taufiq, menjelaskan bahwa setiap bulan, Baznas memberikan insentif kepada 50 hingga 70 guru mengaji dengan nominal Rp200.000.
Baznas juga memberikan biaya pendidikan kepada santri di Maros setiap bulannya, sebagai bentuk dukungan untuk pendidikan agama di daerah tersebut. (Ikhlas/arul)