RAKYATSATU.COM, MAKASSAR - Pasangan Chaidir-Muetazim bertekad untuk mengatasi permasalahan anak-anak yang tidak mendapatkan pendidikan di Maros, di mana saat ini terdapat sekitar 600 anak yang belum bersekolah.
Chaidir menjelaskan bahwa mereka akan membentuk tim "detektif" untuk mendata anak-anak tersebut, guna mencari tahu alasan di balik ketidakbersekolahan mereka.
“Kami ingin mengetahui apakah masalahnya terkait akses ke sekolah yang jauh, tidak adanya sekolah di lokasi mereka, atau masalah ekonomi,” ujarnya.
Menurut Chaidir, tingginya angka anak tidak sekolah merupakan tanggung jawab bersama. Ia juga mencatat bahwa dalam tiga tahun kepemimpinannya, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Maros mengalami peningkatan signifikan, dari 29,90 pada tahun 2021 menjadi 83,57 saat ini.
Selain itu, kesejahteraan guru honorer menjadi salah satu dari 22 agenda kerja mereka jika kembali terpilih, di mana Chaidir berjanji untuk memberikan insentif tambahan.
Mantan Ketua DPRD Maros tersebut menegaskan bahwa Dinas Pendidikan adalah salah satu organisasi perangkat daerah (OPD) yang mendapatkan anggaran tinggi selama kepemimpinannya, sebagai upaya untuk membangun sumber daya manusia di Maros, termasuk pendidikan dan pengembangan para guru.
Ia juga berharap agar para guru dan kepala sekolah penggerak dapat melanjutkan pendidikan mereka, dari D4 ke S1 dan S1 ke S2. (Ikhlas/arul)