Iklan

Iklan

Portkesmas-Unicef Tingkatkan Keterampilan Komunikasi Imunisasi HPV bagi Tenaga Kesehatan dan Guru

26 September 2024, 10:36 PM WIB Last Updated 2024-09-30T14:37:22Z

Ketgam : Peserta dari tenaga kesehatan, guru sekolah dasar, dan organisasi masyarakat di Kabupaten Bone tampak antusias dan bersemangat mengikuti pelatihan komunikasi antar pribadi (KAP) Imunisasi HPV.

RAKYATSATU.COM, BONE.- Pemerintah kembali meluncurkan program BIAS khususnya anak usia sekolah dasar dengan pemberian vaksin yang terbilang baru yakni imunisasi HPV (Human Papillomavirus) dikhususkan untuk anak-anak perempuan murid sekolah dasar kelas 1, 2, 5 dan 6. 

Pemberian imunisasi anak usia sekola dasar tersebut adalah program Bulan Imunisasi Anak Sekolah atau BIAS yaitu pemberian imunisasi lanjutan yang bertujuan untuk pemberian perlindungan terhadap penyakit Campak, Rubela, Difteri, Tetanus dan Serviks. 

Kanker Serviks menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi pada perempuan di Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, sekitar 36.000 perempuan terdiagnosis kanker serviks setiap tahunnya.

Sebagai langkah pencegahan, sejak 2022 Kemenkes RI telah meluncurkan program imunisasi HPV (Human Papillomavirus) untuk sasaran anak-anak usia 11 dan 12 tahun atau kelas 5 dan 6 SD.

Meskipun imunisasi ini terbukti efektif mencegah kanker serviks dan disediakan secara gratis, masih ada keraguan di kalangan masyarakat.

Beberapa alasan yang sering muncul antara lain kekhawatiran terhadap efek samping, anggapan bahwa imunisasi tidak diperlukan, serta alasan keagamaan. Selain itu, maraknya hoaks terkait imunisasi juga memperparah keraguan tersebut.

Untuk menjawab tantangan ini, Portal Kesehatan Masyarakat (Portkesmas) yang didukung UNICEF Indonesia, bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Bone dan Dinas Pendidikan Kabupaten Bone, serta Kelompok Kerja Komunikasi Risiko dan Pelibatan Masyarakat (Pokja RCCE+), menggelar pelatihan “Jaga Bersama” pada 26-27 September 2024.

Pelatihan ini bertujuan meningkatkan keterampilan komunikasi tenaga kesehatan dan guru dalam memberikan edukasi tentang imunisasi HPV melalui metode Komunikasi Antar-Pribadi (KAP). 

Sebanyak 36 peserta yang terdiri dari tenaga kesehatan, guru sekolah dasar, dan organisasi masyarakat di Kabupaten Bone turut serta dalam pelatihan ini.

Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Bone, dr. Kasmawar Abbas, menyampaikan harapannya agar cakupan imunisasi anak-anak dapat meningkat.

“Kami berharap pelatihan ini dapat membantu para edukator meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya imunisasi sebagai bentuk proteksi jangka panjang. Kanker serviks adalah penyakit yang sangat berbahaya, tetapi kabar baiknya, kini bisa dicegah melalui imunisasi,” ujar Kasmawar.

Senada dengan itu, Hasnawati, S.Pd., M.Si., Sub Bagian Program Dinas Pendidikan Kabupaten Bone, juga menekankan pentingnya peran sekolah dalam mendukung program imunisasi.

“Kami berkomitmen untuk mendukung pelaksanaan imunisasi di sekolah, sehingga anak-anak terlindungi dan bisa belajar dengan optimal untuk meraih cita-citanya. Kegiatan edukasi dan imunisasi di sekolah akan terus kami fasilitasi,” jelas Hasnawati.

UNICEF Indonesia turut memberikan dukungan penuh melalui kolaborasi ini. Rizky Ika Syafitri, Spesialis Perubahan Perilaku UNICEF Indonesia, menyatakan, “Kolaborasi ini menunjukkan komitmen kami untuk memastikan setiap anak mendapatkan haknya untuk tumbuh sehat dan terlindungi dari penyakit berbahaya. Imunisasi adalah intervensi yang terbukti efektif mencegah jutaan kematian setiap tahunnya.

Meningkatkan keterampilan komunikasi para pendidik dan tenaga kesehatan sangat penting untuk meningkatkan penerimaan masyarakat terhadap imunisasi.”

Direktur Eksekutif Portkesmas, dr. Basra Amru, juga menekankan pentingnya kolaborasi dalam meningkatkan cakupan imunisasi. “Kami siap memfasilitasi berbagai bentuk kerja sama dengan berbagai pihak, baik dari masyarakat, pemerintah, swasta, hingga media, untuk melindungi anak-anak Indonesia dari penyakit yang mengancam jiwa. Didukung oleh UNICEF, kami yakin upaya ini akan meningkatkan cakupan imunisasi di banyak daerah di Indonesia,” tutur Basra.

Salah satu peserta pelatihan, drg. Erniati K. dari Puskesmas Cina, mengungkapkan kesannya setelah mengikuti pelatihan. “Saya senang bisa belajar tentang teknik komunikasi yang diajarkan oleh narasumber. Teknik ini sangat relevan dengan tantangan yang saya hadapi sehari-hari di Puskesmas, khususnya dalam mengedukasi masyarakat tentang imunisasi dan kesehatan lainnya,” ujarnya.

Portkesmas adalah organisasi non-pemerintah yang berfokus pada penguatan layanan kesehatan primer di Indonesia. Sejak 2024, dengan dukungan UNICEF Indonesia, Portkesmas menjalankan inisiatif “Jaga Bersama” yang bertujuan meningkatkan cakupan imunisasi anak melalui pendekatan edukasi praktis kepada tenaga kesehatan, guru, dan tokoh masyarakat. Kolaborasi ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan dari pemerintah, organisasi masyarakat sipil, media, akademisi, dan praktisi komunikasi.

Untuk informasi lebih lanjut tentang upaya kesehatan masyarakat yang dilakukan Portkesmas, kunjungi www.portkesmas.com.(Ikhlas/Sugi)
Komentar

Tampilkan

  • Portkesmas-Unicef Tingkatkan Keterampilan Komunikasi Imunisasi HPV bagi Tenaga Kesehatan dan Guru
  • 0

Terkini

Iklan