Kepala BNN Kabupaten Bone AKBP La Muati, SH, MH didampingi Kepala UPT SLB Negeri 1 Bone Sitti Hapisa, S.Pd beserta pendidik dan tenaga pendidik berpose bersama siswa disabilitas menyampaikan "Stop Narkoba" dengan simbol tangan/ Foto : Sugi
RAKYATSATU.COM, BONE - Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 1 Bone bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Bone melaksanakan kegiatan Workshop Pemberantasan Narkoba.
Kegiatan tersebut digelar di ruang kelas SLB Negeri 1 Bone, Kompleks BTN Lonrae, Kecamatan Tanete Riattang Timur, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Kamis (8/8/2024).
Kegiatan tersebut mengusung tema, "Meningkatkan Kesadaran Mengenal Dampak Buruk Penggunaan Narkotika,".
Kepala UPT SLB Negeri 1 Bone Sitti Hapisa, S.Pd mengatakan, Workshop ini bertujuan mengenalkan kepada warga sekolah, terutama siswa disabilitas tentang bahaya penyalahgunaan narkoba.
Ia menyampaikan, kegiatan ini perdana dilakukan antara SLB Negeri 1 Bone bekerjasama BNN Kabupaten Bone
"Workshop Narkoba ini perlu diadakan karena siswa kami adalah penyandang disabilitas jangan sampai ada yang membodohi mereka memberi permen mengandung narkoba dan sengaja juga kami undang orang tuanya supaya mengetahui betapa bahayanya narkoba itu," jelasnya.
Sitti Hapisa lanjut menuturkan bahwa setelah kegiatan ini, guru-guru diharap membantu memberi pemahaman kepada anak terutama penyandang tuna netra dan orang tua siswa.
"Peran guru sangat penting untuk menyampaikan ke orang tua supaya bisa memahami dan mengerti bagaimana bahayanya narkoba. Kami juga akan melakukan pertemuan rutin dengan orang tua siswa agar terus menjaga anaknya," harapnya.
Sementara itu Kepala BNN Kabupaten Bone AKBP La Muati, SH, MH hadir membawakan materi Workshop pemberantasan narkoba.
Pada kesempatan itu Kepala BNN La Muati memberi semangat kepada anak-anak penyandang disabilitas dengan menyerukan Yel Yel, "Prestasi Yes Narkoba No".
La Muati berharap anak-anak yang berkemampuan terbatas itu bisa jadi anak yang hebat tanpa narkoba.
"Semua generasi muda di Kabupaten Bone mulai tingkat SMA, SMP dan SLB atau berkebutuhan terbatas itu perlu pengetahuan tentang dampak buruk penyalagunaan narkoba,"
"Oleh karena itu semuanya kita harus berikan ruang atau pengetahuan tanpa melihat keterbatasan, meski anak-anak ini mempunyai kemampuan terbatas tapi tetap harus diberikan dukungan bahwa suatu ketika mereka juga harus menjadi orang-orang hebat, yang bisa mencapai cita-citanya tanpa Narkoba," kata La Muati perwira kelahiran Soppeng itu.
Pada momen Workshop tersebut peserta dibekali pengetahuan tentang dampak buruk dari Narkoba, jenis jenis narkoba serta dampak hukum yang mengancam pelaku.
Dalam kesempatan itu juga dilakukan sesi tanya jawab dari orang tua siswa yang turut hadir mendampingi anaknya. [Ikhlas/Sugi]
