Panen perdana pisang Cavendish di Desa Tellongeng / Foto :Rasul
RAKYATSATU.COM, BONE - Pisang Cavendish yang di Kabupaten Bone yang dipelopori Pj. Gubernur Sulawesi Barat, Burhanuddin Bahtiar dikala menjadi Pj. Gubernur Sulawesi Selatan yang awalnya dipandang sebelah mata oleh sejumlah masyarakat bahkan tidak sedikit yang mencemoh dan pesimis akan pemasarannya, justru kini menjadi salah satu primadona Provinsi Sulawesi Selatan.
Pasalnya, pisang Cavendish yang berada di Desa Tellongeng, Kecamatan Mare, Kabupaten Bone telah menjawab keraguan masyarakat dengan ditandai panen perdana yang mencapai sekira 2 ton.
Hal itu dikemukakan Direktur Dua Lima Agro, Endang saat panen perdana di lokasi/kebun pisang Cavendish di Desa Tellongeng, Jumat (2/8/2024) kemarin.
Ia menuturkan bahwa panen perdana pisang Cavendish mencapai dua (2) ton yang akan dipasarkan di Makassar hingga Jakarta bahkan mengekspor ke Timur Tengah.
"Panen perdana kemarin kurang lebih 120 pohon dengan berat 2 ton. Itu 2 ton di angka Rp 100 jutaan dan akan disebar di pasar Indonesia dulu seperti supermarket di Jakarta dan Makassar," ujar Endang, Sabtu (3/8).
"Selain mempersiapkan untuk pasar di dalam negeri, kami juga sudah mempersiapkan untuk mengekspor ke Timur Tengah. Menurutnya, ada permintaan pisang cavendish setiap 2 pekan sebanyak 15 ribu ton," tutur Endang.
Lanjutnya, untuk ke Timur Tengah, Dubai akan dilakukan kontrak di bulan depan pada saat panen raya, namun pihaknya masih merasa kebingungan karena populasi pisang Cavendish baru sekira 500 ha.
"Bulan depan kita akan berkontrak dengan Dubai, karena permintaan setiap 2 minggu rata-rata 15 ribu ton. Makanya kita agak kebingungan karena populasi di Sulsel baru sekira 500 hektare. Untuk ekspor itu bulan Desember setelah panen raya di Timur Tengah. Kemarin kita hanya panen perdana untuk 120 pohon," ujar Endang.
Hal senada dikemukakan Direktur PT Cipta Agri Pratama, Rio Erlangga. Ia menuturkan, tahap pertama ekspor ke Timur Tengah, Dubai yakni jaringan Lulu Hipermart yang memiliki supermarket di 260 negara. Setelah itu baru akan menyasar pasar Asia.
"Target pertama kita ketika produksi di Sulsel sudah memenuhi standar kualitas ekspor ke Dubai 300 kontainer per bulan. Setelah itu market pisang cavendish di China sebanyak 500 kontainer kebutuhannya per bulan," tutur Rio Erlangga.
Ia menjelaskan, kebutuhan yang besar harus diimbangi dengan luasan produksi yang juga bisa memenuhi kebutuhan. Apalagi menurutnya, sudah ada beberapa kabupaten/kota yang menanam pisang cavendish seperti Pinrang, Pangkep, Maros, dan Luwu.
"Sudah 4 kabupaten yang berjalan, kalau di Bone sudah tersebar di Mare, Kahu, Lappariaja, sudah mulai banyak. Produksi Sulsel rencana target kita 500 ribu hektare akan dipenuhi, karena dalam waktu dekat ini 20 ribu hektare akan kita tanam secara terus menerus," jelas Rio Erlangga.
Sementara itu, Komisaris Utama PT Cipta Agri Pratama, Chandra menegaskan, seluruh perusahaannya memberikan komitmen dan jaminan harga kepada petani pisang. Bahkan petani dikontrak selama 5 tahun.
"Kita jamin bagi petani yang menanam pisang cavendish, dan harus mengikuti SOP. Kami jamin 1000 persen, tidak akan ada perubahan harga lagi," tegas Chandra.
Panen perdana pisang Cavendish di Desa Tellongeng, Kecamatan Mare, turut dihadiri oleh Kapolda Sulsel Irjen Andi Rian R Djajadi bersama pejabat utama (PJU) Polda Sulsel dan Pj Bupati Bone Andi Islamuddin. [Ikhlas/Rasul]