Lokasi Tiketing Taman Wisata Alam Lejja/ Foto : Perusda Soppeng
RAKYATSATU.COM, SOPPENG - Balai Besar KSDA Sulawesi Selatan (BBKSDA Sulsel) menyelenggarakan sosialisasi dan Focus Group Discussion (FGD) Layanan Pengunjung dengan Sistem e-Tiketing di Taman Wisata Alam (TWA) Lejja, Senin (1/7/2024) di Hotel Grand Saota, Watansoppeng, Kabupaten Soppeng.
Tak hanya untuk sosialisasi, kegiatan juga untuk menampung saran masukan dari stakeholders terhadap penerapan e-Tiketing bagi pengunjung di TWA Lejja.
Kepala Balai Besar KSDA Sulsel yang diwakili oleh Kepala Bidang Teknis BBKSDA Sulsel membuka kegiatan dengan peserta terdiri dari perwakilan satuan kerja Pemerintah Kabupaten Soppeng, jajaran Kepolisian, swasta, Bank Sulselbar Region Kabupaten Soppeng, dan masyarakat sekitar kawasan TWA Lejja. Kepala Bidang Teknis BBKSDA Sulsel, Heri Suheri, S.Hut. M.Sc., dalam sambutannya menyampaikan : “Pentingnya penerapan sistem e-Tiketing dalam memberikan perbaikan kualitas pelayanan yang cepat, tepat, dan transparan kepada pengunjung TWA Lejja”.
Dalam sosialisasi dan FGD ini, Kepala Bidang Wilayah II Pare-pare, Abdul Rajab, S.T.P., M.P. dan Tim IT BBKSDA Sulawesi Selatan memaparkan alur kerja tiket online dan offline serta melakukan demonstrasi penggunaan aplikasi e-Tiketing. Diskusi dan pembahasan menghasilkan beberapa kesimpulan dan rekomendasi penting, antara lain :
Peningkatan tata kelola pelayanan manajemen wisata alam berbasis digital e-tiketing di TWA Lejja; Aplikasi pelayanan karcis pengunjung dengan sistem e-tiketing berbasis android dan website serta monitoring pendapatan PNBP secara digital; Penerapan aplikasi reservasi dan sistem booking tiket online (e-tiketing) sebagai kebutuhan mendesak; E-Tiketing memungkinkan pelayanan yang cepat, tepat, dan transparan, memberikan kepuasan serta menghemat waktu pengunjung.
Kemudian Sistem e-tiketing dinilai efektif dan efisien karena memberikan kemudahan, kenyamanan, keuntungan, dan keamanan; Antisipasi terhadap kendala pemesanan tiket online dengan tetap menyediakan pemesanan manual di loket; Penyediaan genset untuk mengatasi kendala listrik dan pemberitahuan di aplikasi jika terjadi gangguan jaringan; Penyediaan karcis manual sebagai cadangan jika terjadi gangguan jaringan; Peningkatan kapasitas bagi tenaga pelayanan sistem aplikasi e-tiketing di TWA Lejja; serta Kerjasama dan Kolaborasi.
Penyelenggaraan kegiatan ini merupakan sinergi antara Balai Besar KSDA Sulawesi Selatan, Perusda PT. Lamatesso Mattapa, Pemerintah Kabupaten Soppeng, dan melibatkan masyarakat Desa Bulue di TWA Lejja. Hal ini penting untuk memastikan implementasi sistem e-tiketing dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat yang maksimal bagi semua pihak yang terkait, khususnya masyarakat yang akan menerima manfaat dari peningkatan layanan kunjungan wisata alam di TWA Lejja.
Sistem e-tiketing telah diterapkan di berbagai destinasi wisata alam di Indonesia, termasuk di Sulawesi Selatan. Saat ini terdapat 10 Taman Nasional yang sudah menerapkan sistem e-tiketing untuk meningkatkan efisiensi dan kenyamanan pengunjung. Dengan e-tiketing, pengunjung dapat memesan tiket secara online, mengurangi waktu antrian, dan memastikan transparansi biaya. Inovasi ini tidak hanya mengoptimalkan pengelolaan wisata tetapi juga mendukung pengembangan pariwisata yang berkelanjutan.
Penerapan sistem e-tiketing di Taman Wisata Alam Lejja diharapkan menjadi contoh sukses yang dapat diimplementasikan di destinasi wisata alam lainnya di Indonesia, khususnya di Sulawesi Selatan. Diharapkan peningkatan kualitas layanan wisata alam dapat terus berkembang, memberikan manfaat yang lebih besar bagi pengunjung, pengelola wisata alam, pengelola Kawasan, serta masyarakat di sekitar kawasan konservasi. [Ikhlas/Yudha]