Suasana rakor yang diikuti oleh jajaran Pemkab Sinjai/ foto : Pemkab Sinjai
RAKYATSATU.COM, SINJAI - Pasca Lebaran Iduladha 1445 Hijriah, tingkat inflasi Kabupaten Sinjai masih dikisaran 2,48 persen atau sama sekali tidak mengalami kenaikan sehingga masih tergolong cukup terkendali.
Hal ini disampaikan langsung Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdakab Andi Ilham Abubakar usai mengikuti rapat koordinasi inflasi dan indeks perkembangan harga di minggu ketiga bulan Juni 2024, yang dirangkaikan dengan penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio, yang digelar Kementerian Dalam Negeri RI (Kemendagri) via virtual Jumat (24/06/2024).
“Untuk tingkat inflasi Kabupaten Sinjai pasca Iduladha menurut hasil perhitungan BPS tadi tetap sama masih dikisaran 2,48 persen jadi tidak ada sesuatu yang meningkat,” jelasnya.
Selain menjelaskan soal persentase inflasi daerah yang masih sama, A. Ilham saat ditemui di Command Center Rumah Jabatan Bupati Sinjai juga mengungkapkan terkait arahan Menteri dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian untuk tidak mengkonversi lahan pertanian menjadi lahan industri ataupun perumahan, yang menjadi salah satu penyebab kurangnya hasil komoditi pangan.
“Sebagaimana tadi disampaikan Mendagri, daerah dituntut memperluas areal tanaman, khusus komoditi yang sering terganggu,” ungkapnya.
Menanggapi arahan Mendagri tersebut, Pemerintah Kabupaten Sinjai diketahui telah melakukan berbagai upaya, bukan hanya rutin melaksanakan gerakan pangan murah, namun juga gerakan tanam cabai massal untuk memenuhi stok cabai yang harganya fluktuatif.
Diketahui untuk stok komoditi pangan di Sinjai sendiri hingga beberapa bulan kedepan masih tergolong aman. Beras juga sementara masih dalam proses penanaman kembali oleh para petani.
Dari tabel perkembangan inflasi di seluruh daerah di tanah air, provinsi Sulawesi Selatan dipaparkan masuk kedalam 10 daerah terendah inflasinya per Juni 2024. [Ikhlas/Sudirman]