Penyaluran bantuan dan penanganan korban di Wajo/ Foto : Pemkab Wajo
RAKYATSATU.COM, WAJO - Sejak awal bulan Mei yang lalu Kabupaten Wajo dilanda banjir akibat luapan air Danau Tempe, Rabu (12/6/2024).
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Wajo, banjir Danau Tempe masih berdampak pada 6.858 rumah di 30 desa/kelurahan pada 5 Kecamatan, yakni Kecamatan Belawa, Kecamatan Tanasitolo, Kecamatan Tempe, Kecamatan Sabbabgparu, dan Kecamatan Pammana.
Bahkan akibat tingginya kondisi banjir yang menggenangi rumah warga, membuat sebahagian warga terpaksa mengungsi di tempat yang lebih kondusif. Khususnya yang berada di Kecamatan Tempe.
Tercatat, 34 KK/98 jiwa yang mengungsi di 3 tempat. Dimana 6 KK/31 jiwa mengungsi di Aula Dinas Perikanan Wajo, 14 KK/36 jiwa mengungsi di rumah kosong dan 14 KK/31 jiwa mengungsi di Masjid Al Wahyu dan terdapat 4 balita.
Kepala BPBD Wajo, Syamsul Bahri mengatakan, Pj Bupati Wajo sudah menginstruksikan untuk melakukan upaya-upaya penanganan dan pelayanan bagi masyarakat terdampak, termasuk bagi mereka yang mengungsi.
"Kepada pengungsi, tiap hari kita kontrol kondisinya", kata Syamsul Bahri.
Selain itu, sebagai upaya penanganan dan pelayanan bagi masyarakat terdampak banjir, Pemerintah Kabupaten Wajo melalui BPBD Wajo telah melakukan upaya-upaya penanganan pengungsi dengan menfasilitasi penampungan sementara di 3 tempat yaitu aula dinas perikanan, kolong Masjid, dan kolong rumah, termasuk pemberian bantuan logistik, air bersih dan lainnya.
"Kita bekerjasama dengan Dinas Sosial/TAGANA melaksanakan dapur umum, pemberian makanan jadi. Serta, bekerjasama dengan Puskesmas Tempe/Dinas Kesehatan terkait pemantauan kondisi kesehatan pengungsi dan masyarakat terdampak," tambahnya.
Termasuk kata Syamsul Bahri, pemberian bantuan bambu kepada masyarakat di beberapa wilayah yang membutuhkan, baik di Kecamatan Belawa, Tanasitolo, Tempe, dan Sabbangparu.
"Pemberian bantuan bambu tersebut diprioritaskan untuk membuat tiang penghalau eceng gondok yang dapat membahayakan rumah warga, termasuk bagi masyarakat yang rumahnya terancam rubuh atau kondisi rapuh," jelasnya.
Terbaru, pada hari Senin-Selasa (Tanggal 10 dan 11 Mei), Pj Bupati Wajo Andi Bataralifu merespon secara cepat dengan membantu warga yang rumahnya terancam rubuh di Kelurahan Salomenraleng Kecamatan Tempe.
Bersama Tim BPBD, Lurah Salomenraleng dan warga setempat bergotong-royong membantu pemasangan bambu untuk menopang rumah masyarakat yang juga kurang mampu.
"Sampai saat ini, BPBD Wajo sudah mendistribusikan bambu kepada masyarakat terdampak banjir sebanyak 750 batang," tutupnya. (Rilis Humas Pemkab Wajo)