Suasana Talkshow APAI Maros/ Foto : Arul
RAKYATSATU.COM, MAROS - Dalam rangka Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2024, Bupati Maros AS Chaidir Syam bersama Dirjen Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Kepala Balai Guru Penggerak (BPPG),Kepala Balai Besar Penjaminan Mutu (BBPM) dan Kakanwil Kementerian Agama Sulsel membuka acara Talkshow Assosiasi Pengawas Sekolah Indonesia (APSI) Kabupaten Maros di Balroom Hotel Dalton Makassar.
Talkshow APSI Maros ini dihadiri lebih seribuan peserta yang meliputi para guru Paud, TK SD dan SLTP negeri dan swasta serta guru Madrasah se Kabupaten Maros. Juga hadir para kepala sekolah, dan para pejabat struktural dilingkungan Dinas Pendidikan dan Kemenang, Sabtu (4/5/2024).
Bupati Maros Chaidir Syam yang menjadi nara sumber pada kegiatan Talkshow APSI mengajak para kepala sekolah dan guru untuk menggunakan metode kerja seorang guru harus dimulai dari prinsip senang, bahagia bekerja ikhlas dan profesional.
”Jika guru mengawali perasaan senang dan bahagia berada ditengah tengah murid muridnya maka materi pelajaran yang diberikan itu pasti lebih cepat dipahami anak anak kita.” ujar bupati.
Ditambahkan Bupati, guru dan kepala sekolah bisa senang dan bahagia jika hak haknya dipenuhi, gaji dan tunjangan sertifikasinya dibayarkan tepat waktu, begitu pula guru guru honor semua hak haknya harus kita penuhi agar mereka juga senang dan bahagia di saaat mengajar di sekolah.
"Semua hak hak guru seperti gaji, tunjangan sertifikasi lancar pasti senang dan bahagia mengajar murid muridnya.” kata Bupati.
Karena itu dia menyarankan agar guru dan siswa harus mengisi hidupnya dengan penuh kebahagiaan, karena dengan bahagia akan muncul rasa senang.
"Guru harus bahagia saat mengajar, karena bahagia akan mengahasilkan pendidikan yang lebih baik.” ujar bupati.
Untuk itu lanjut Bupati perlu ada kerja sama yang sinergis antar banyak pihak, guru, orang tua dan masyarakat untuk sama-sama mengantarkan generasi hebat yang berdaya saing, memastikan bahwa setiap anak usia belajar memiliki kesempatan dan akses yang sama untuk belajar di sekolah formal dan memberikan kemudahan dalam bentuk fasilitas belajar, serta membenahi sarana infrastruktur, itulah yang dilakukan secara kolaboratif pada segenap tingkatan stakeholders.
”Target pemerintah kabupaten Maros tahun 2025 sudah tidak ada lagi anak anak kita yang tidak sekolah semua wajib bersekolah,” tutup bupati Bupati. [Ikhlas/Arul]