Bupati Maros saat menyuapi penerima PKH telur dalam program gadis/ Foto : Dok. Pemkab Maros
RAKYATSATU.COM, MAROS - Bupati Maros, Chaidir Syam terus berupaya mensosialisasikan gerakan peduli stunting (Gadis). Program tersebut merupakan program dari Pemprov Sulsel.
Mantan Ketua DPRD ini menyebut peserta yang ikut makan telur merupakan penerima Program Keluarga Harapan (PKH).
“Ada sebanyak 700 butir telur disiapkan dan pesertanya seluruhnya penerima dari PKH kita, mulai dari anak hingga ibunya,” sebutnya.
Chaidir menyebut ada berbagai upaya yang dilakukan untuk menurunkan angka stunting di Maros. Salah satunya program orang tua asuh atau gempur stunting. Bupati, Wakil Bupati hingga Sekda menjadi orang tua asuh bagi anak penderita stunting.
Mereka harus memenuhi kecukupan gizi anak selama tiga bulan penuh. Baik itu susu, telur, dan nutrisi lainnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Maros, Muhammad Yunus mengatakan angka stunting di Maros mengalami peningkatan. Tahun ini mencapai 3.000. Tahun 2022 ada 3.700 dan 2023 ada 2.700. Penyebabnya kata dia, Maros masih perlu meningkatkan pentingnya pencegahan stunting.
“Kita sukses dipenanganannya, karna tidak ada kematiaan karna stunting, tapi yang perlu kita tingkatkan adalah pencegahannya agar tidak ada kasus stunting baru,” ucapnya.
Ia mengatakan paling banyak yang menderita stunting adalah mereka yang melakukan pernikahan dini. “Organ rerproduksinya belum siap untuk melahirkan,” imbuhnya. [Ikhlas/Arul]