Pj Guburnur Sulsel didampingi Bupati Maros saat kunjungi Geosite Rammang-rammang/ Foto : Dok. Pemkab Maros
RAKYATSATU.COM, MAROS - Penjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin mengusulkan agar Maros Pangkep Unesco Global Geopark ditetapkan sebagai kawasan ekonomi khusus (KEK) zona pariwisata.
Hal ini diungkapkan oleh Pj Gubernur usai menebar benih ikan nila di Geosite Rammang-rammang, Senin (18/3/2024).
Menurutnya, usulan ini muncul usai dirinya berdiskusi dengan Bupati Maros AS Chaidir Syam dan tim kemudian merumuskan hendak mengusulkan kawasan Unesco GLobal Geopark Maros Pangkep menjadi KEK Pariwisata.
“Seperti yang kami lakukan pada di Bira, Takabonerate di Bulukumba kami diasistensi dan dibantu oleh BUMN namanya ITDC (Indonesia Tourism Development Corporation-red) yang membantu mengelola kawasan wisata seperi Mandalika, Borobudur, Labuan Bajo,” jelasnya.
Dia mengatakan, mengelola pariwisata saat ini harus dikelola secara profesional karena sifatnya bisnis sehingga membutuhkan investasi yang sangat besar.
“Pekan depan kita akan dorong ke tim di Provinsi menjadi KEK pariwisata. Harapannya tentu ada anggaran baik dari APBN, APBD ataupun investasi dari pihak swasta.
Pengalaman kita jika mengelola wisata dan hanya mengandalkan APBD susah berkembang karena Pemda kan tidak bisa hanya fokus pada pariwisata saja tapi juga pertanian, pendidikan, kesehatan sehingga anggaran untuk pariwisata sangat kecil. Jadi mau atau tidak kawasan seperti ini harus dikelola oleh swasta,” bebernya.
Pj Gubernur mengakui, saat ini meski saat ini kawasan Unesco Global Geopark Maros Pangkep sudah berjalan namun belum bernilai ekonomis.
“Yang ada hanya sewa perahu tapi selebihnya belum ada dan ini yang ingin kita kembangkan agar bernilai ekonomi bagi masyarakat,” bebernya.
Sementara itu, Bupati Maros AS Chaidir Syam menyambut baik usulan kawasan Unesco Global Geopark Maros Pangkep menjadi KEK zona pariwisata.
“Harapannnya setelah ini memang jadi kunjungan wisatawan bisa lebih meningkat hingga tiga kali lipat baik itu wisatawan dalam negeri maupun mancanegara,” sebut Ketua PMI Maros ini.
Chaidir menyebutkan, jumlah wisatawan dalam negeri yang berkunjung ke Maros baik ke tempat wisata maupun event-event yang digelar sepanjang tahun 2023 sebanyak 592.153 wisatawan. Kunjungan tertinggi masih dipegang oleh Taman Wisata Alam Bantimurung sebanyak 191.958 orang.
“Untuk wisatawan mancanegara tertinggi kunjungan itu ke Rammang-rammang yang mencapai 4.521 orang sepanjang 2023. Ini yang kita harapkan kedepan wisatawan mancanegara bisa lebih banyak lagi tahun 2024 mendatang,” papar Chaidir.
Mantan Ketua DPRD Maros ini menyebut, untuk pengembangan wisata di Maros dibutuhkan anggaran sebesar cukup besar.
“Estimasinya untuk Bantimurung butuh anggaran Rp20 Miliar, Leang-leang Rp30 Miliar sedangkan Rammang-rammang sekitar Rp50 Miliar jadi total anggaran untuk pengembangan patiwisata ditega tempat itu sekitar Rp100 Miliar,” pungkas Chaidir. [Ikhlas/Arul]