Suasana dalam bandara Sultan Hasanuddin Makassar/ Foto : Dok. Angkasa Pura
RAKYATSATU.COM, MAROS - Diawal pekan kedua bulan ramadan, beberapa warga mulai terlihat memadati area keberangkatan Bandara Sultan Hasanuddin, senin (25/3/2024).
Beberapa warga memilih mudik lebih awal untuk menghindari membeli tiket pesawat dengan harga mahal disaat H-7 lebaran. Hal ini terlihat di counter check in keberangkatan pesawat di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.
Salah satu penumpang pesawat tujuan Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat, Muhammad Nur Fadillah mengatakan, dia bertolak dari Surabaya dan transit di Makassar untuk melanjutkan penerbangan ke Mamuju. Dia mengaku pulang lebih awal karena menghindari lonjakan harga tiket.
"Iya, saya pulang lebih awal karena kalau mendekati lebaran baru pulang, maka harga tiket sangat mahal," ujarnya.
Saat ini kata dia harga tiket Surabaya-Makassar sudah menyentuh angka Rp1,5 juta.
Sementara itu, General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Sultan Hasanuddin Makassar,Taochid Purnomo Hadi mengatakan, saat ini jumlah pergerakan lalu lintas udara jelang mudik Lebaran 2024, tercatat, data pesawat pada periode 1-24 Maret 2024 sebanyak 4.127 pergerakan. Dengan rata-rata 143 pergerakan pesawat penumpang.
"Jumlah penumpang kita sejak periode 1smapai 24 Maret mencapai 562.885 penumpang dengan rata-rata 18.158 penumpang perhari," ujarnya.
Mengenai persiapan menjelang arus mudik lebaran 2024 kata Taouchid, pihaknya sedang melakukan berbagai persiapan untuk menghadapi arus mudik Lebaran 2024. Beberapa diantaranya yaitu mendirikan Posko Angkutan Udara Lebaran 2024.
"Rencananya posko angkutan lebaran akan dibuka tanggal 3 April 2024 mendatang," jelasnya.
Tak hanya itu, pihaknya juga menyiapkan fasilitas utama dan menambah sarana fasilitas penunjang untuk penumpang seperti kursi dan troli. Sekedar diketahui, di momen padat penumpang pesawat, ketersediaan troli kadang menjadi permasalahan tersendiri.
Ketersediaan troli di Bandara Sultan Hasanuddin yang jumlahnya mencapai kurang lebih 1.500 dianggap masih tidak cukup memenuhi kebutuhan pengguna bandara. [Ikhlas/Arul]