Kadisdik Sinjai saat kunjungi Nuraeni, bocah MI Maddakko viral bawa adiknya ke sekolah/ Foto : Sudirman
RAKYATSATU.COM, SINJAI - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sinjai memberikan perhatian serius kepada Nuraeni bocah Madrasah Ibtidaiyah (MI) Maddakko, Kecamatan Sinjai Barat yang viral karena membawa adiknya Muhammad Zaenal Akbar (2) ke sekolah dengan cara menggendong.
Bahkan bocah berusia 9 tahun, itu turut serta membawa dan menggendong adiknya ke dalam kelas untuk mengikuti proses belajar mengajar bersama teman kelas lainnya karena sang ibu tercinta telah tiada.
Perhatian itu dibuktikan dengan kunjungan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Sinjai, Irwan Suaib bersama rombongan ke kediaman Nuraeni dan Muhammad Zaenal Akbar, di Dusun Kaddorobukua, Desa Barania, Kamis (21/3/2024).
Kadisdik Sinjai, Irwan Suaib mengatakan kedatangannya merupakan perintah langsung Penjabat (Pj) Bupati Sinjai, T.R Fahsul Falah, tidak lain untuk melihat kondisi kehidupan Nuraeni bersama keluarganya pasca viral karena menggendong adiknya ke sekolah dan mengikuti prosesi belajar mengajar di kelas setelah ibundanya meninggal dunia.
Selain itu, untuk memberikan edukasi dan advokasi kepada Akbar adik Nuraeni, dan keluarga agar dapat mengikuti proses pembelajaran di kelompok bermain yang tidak jauh dari kediaman dan sekolah Nuraeni.
"Jadi ini bentuk kepedulian Pemkab Sinjai, khususnya pak Pj Bupati kepada ananda Nuraeni dan Akbar karena pak Bupati masih berada diluar daerah sehingga mengamanahkan kepada saya. Harapannya agar Akbar bisa masuk kelompok bermain sehingga Nuraeni dapat fokus untuk belajar di sekolah tidak lagi menggendong ananda Akbar ke sekolah," pungkasnya.
Pihaknya pun mengaku telah melakukan komunikasi dengan pemerintah desa Barania, keluarga Nuraeni dan tenaga pendidik Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) membantu mengedukasi Akbar agar aktif bersekolah di kelompok bermain.
"Perlahan Nuraini yang ikut ke sekolah PAUD menemani Akbar, lambat laun kalau sudah dapat teman dan nyaman untuk berinteraksi serta bermain, yakin dan pasti Akbar sudah mau ditinggalkan oleh Nuraini. Makanya kami tadi minta terus dilakukan edukasi," jelasnya.
Tak hanya mengedukasi dan melakukan advokasi, mantan Kepala Bappeda Sinjai, ini juga menyerahkan bantuan kebutuhan pokok serta menyerahkan uang tunai atau santunan dari Pj Bupati Sinjai, T.R Fahsul Falah kepada keluarga Nurani yang diterima langsung Sanu yang merupakan ayah dari kedua bocah tersebut.
Kemudian bantuan dari Dinas Sosial (Dinsos) Sinjai, serta Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Sinjai, yang juga datang berkunjung sesuai arahan dan perintah Pj Bupati Sinjai.
Termasuk bantuan yang datang dari pengurus Dharma Wanita Persatuan (DWP) Disdik Sinjai, Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Sinjai Barat, dan Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia (IGTKI) Kecamatan Sinjai Barat.
Di tempat yang sama, Sanu menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Sinjai, terlebih kepada Pj Bupati Sinjai atas perhatian yang diberikan kepada keluarga kecilnya. Terutama dalam memikirkan pendidikan Nuraeni dan Akbar sehingga ia mengaku akan berupaya membujuk Akbar untuk sekolah di kelompok bermain, meski terkadang Akbar tidak mau pisah dengan Nuraeni.
"Terima kasih pak Pj Bupati sudah datang melihat kondisi kami, memberikan perhatian yang luar biasa kepada keluarga kami. Saya akan bujuk anak saya (Akbar) supaya mau sekolah di kelompok bermain seperti masukan dari pak Kadisdik tadi," pungkasnya..
Sanu ikut membeberkan bahwa menggendong Akbar ke sekolah telah dilakukan Nuraini sejak sang istri meninggal enam bulan lalu karena penyakit kanker.
Itu dilakukan Nuraini, sebab tak ada yang mengurus Akbar. Sementara dirinya yang berprofesi sebagai petani harus ke ladang untuk dapat menghidupi kedua buah hatinya.
"Menggendong ke sekolah itu dilakukan sejak istriku meninggal enam bulan lalu pada bulan September 2023. Jadi kalau saya ke ladang, Nuraini lah yang bertugas menjaga adiknya, bahkan sampai dibawa ke sekolah," jelasnya. [Ikhlas/Sudirman]