RAKYATSATU.COM, BUTON TENGAH –
Sebanyak 2.064 keluarga di Talaga Kecil, Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi
Tenggara akan menikmati listrik 24 jam dari PT PLN (Persero) yang
menyelenggarakan usaha penyediaan tenaga listrik bagi kepentingan umum.
Akan menyalanya rumah ribuan warga di pelosok Kabupaten Buton
Tengah tersebut ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS)
antara PLN dan Pemerintah Kabupaten Buton Tengah, Jumat (16/2/2024) di Kota
Makassar. Nantinya, nyala listrik tersebut merupakan orkestrasi yang menjadi
bukti negara hadir di tengah masyarakat.
Kehadiran listrik 24 jam di Talaga Raya ditargetkan akan
beroperasi pada akhir tahun 2024. Adanya listrik ini diharapkan memberikan
manfaat ekonomi dan membantu kegiatan belajar mengajar siswa sekolah sehingga
masyarakat Kecamatan Talaga Raya tidak lagi terisolir.
Bupati Buton Tengah, Andi Muhammad Yusuf menyampaikan bahwa
penandatanganan PKS tersebut bertujuan untuk mewujudkan pengoperasian listrik
nonstop di Pulau Talaga Kecil.
“Kami atas nama pemerintah dan masyarakat Kabupaten Buton Tengah
mengapresiasi upaya PLN dalam mewujudkan listrik 24 jam di Talaga Kecil. Dalam
momentum strategis ini, kami menaruh harapan besar untuk menjadi acuan dalam
percepatan pengoperasian listrik,” ujar Andi.
Menurutnya, dengan hadirnya listrik maka ekonomi di wilayah
tersebut bisa menggeliat karena mendukung kegiatan berdagang, usaha di bidang
perikanan dan pariwisata.
Ditempat yang berbeda saat dimintai tanggapanya, Ketua DPRD Buton
Tengah, Bobi Ertanto menyampaikan kepada media ini Kecamatan Talaga aakan
menyiapkan lahan untuk pembangunan PLN.
“Ibu Kota Kecamatan Talaga, harus menyiapkan lahan 80×80 M², Desa
Talaga Besar sekitar 11.000 M², Wulu 5.500 M², dan Kokoe menyiapkan lahan 8.000
M², sebagai syaratnya” Ungkapnya.
Khusus Ibukota Kecamatan, sambung Bobi, PLN bakal melakukan
peningkatan kapasitas mesin. Untuk melakukan peningkatan tersebut, sudah tentu
bakal menambah kuota BBM dan penambahan mesin. Untuk kuota BBM sendiri PLN akan
bertanggungjawab penuh sementara untuk pengadaan mesin akan ditanggung oleh
Pemda Buteng sendiri.
“Insyaallah Pemda dan DPRD Buteng akan duduk bersama untuk
mendiskusikan hal ini, dan diupayakan akan di intervensi melalui APBD,”
jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, General Manager PLN Unit Induk
Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (UID
Sulselrabar), Moch Andy Adchaminoerdin menjelaskan PLN bersama Pemkab Buton
Tengah senantiasa berkomitmen untuk terus berorkestrasi dalam memenuhi
kebutuhan listrik masyarakat Pulau Talaga Kecil dengan cara membangun,
mengoperasikan dan memelihara infrastruktur kelistrikan yang handal, efisien
dan ramah lingkungan.
“Apresiasi juga kami sampaikan kepada Pemerintah Kabupaten Buton
Tengah, hal ini merupakan wujud nyata PLN bersama Pemkab untuk memberikan
layanan terbaik kepada masyarakat khususnya di Pulau Talaga Kecil,” ujar Andy.
Ia mengaku optimis dengan penandatanganan ini, dapat meningkatkan
kualitas pelayanan listrik kepada masyarakat Pulau Talaga Kecil, serta
mendukung percepatan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di wilayah ini.
“Kami juga berharap dapat meningkatkan kesejahteraan dan
kemandirian masyarakat Buton Tengah, melalui pemanfaatan listrik untuk berbagai
sektor, seperti industri, pertanian, perikanan, pariwisata, dan lain-lain,”
demikian Andy.
Sekadar diketahui, hingga Desember 2023, realisasi rasio
elektrifikasi di Sulawesi Tenggara mencapai 99,72 persen sedangkan rasio desa
berlistrik telah mencapai 100 persen. (Advetorial)