Wakil Ketua DPRD Buton Tengah, Suharman saat melaksanakan Kunjungan kerja di Konsultasi pada Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Gowa 10 - 14 Januari 2024 lalu. Foto : IST |
RAKYATSATU.COM, BUTON TENGAH – Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Buton Tengah melaksanakan kunjungan
kerja di Kabupaten Gowa, Provisi Sulawesi Selatan (Sulsel) 10 – 14 Januari 2024
lalu, bertujuan membahas Pengembangan Usaha Mikro dengan Orientasi Peningkatan
Skala Usaha menjadi Usaha Kecil.
Saat di konfirmasi, Senin (29/1/2024) Wakil Ketua DPRD Buton
Tengah, Suharman menyampaikan kepada awak media bahwa DPRD melaksanakan
Konsultasi pada Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Gowa
tentang Pengembangan Usaha Mikro dengan Orientasi Peningkatan Skala Usaha yang
bisa diterapkan di Kabupaten Buton Tengah.
“Adapun tujuan dari perjalanan dinas atau kunjungan kerja kami ini
adalah membahas tentang Pengembangan Usaha Mikro dengan Orientasi Peningkatan
Skala Usaha menjadi Usaha Kecil. Pada Tanggal 12 s/d 13 Januari 2024
melaksanakan Konsultasi pada Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
Kabupaten Gowa tentang Pengembangan Usaha Mikro dengan Orientasi Peningkatan
Skala Usaha menjadi Usaha Kecil” Kata Suharman dikonfirmasi melalui sambungan teleponya.
Kegiatan konsultasi tersebut diterima di Ruang Rapat Dinas
Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Gowa oleh Nur Ummi Ariyani, S. IP
yaitu selaku Kepala Bidang Pemberdayaan UMKM. Pengembangan ini tentunya terkait
dengan ketersediaan modal sedangkan masalah yang dihadapi oleh pelaku UKM yakni
kurangnya permodalan dan terbatasnya akses pembiayaan.
“Strategi pengembangan usaha kecil untuk menangkap peluang pasar,
meliputi aspek-aspek beberapa aspek diantaranya peningkatan akses modal,
pelatihan kewirausahaan, kemitraan dan lain lain.
Seperti diketahui dikutip dari sejumlah media, Usaha Mikro Kecil
Menengah (UMKM) di Kabupaten Gowa dari tahun ke tahun tumbuh pesat. Per 2022,
tercatat 57.376 UMKM, terdiri atas usaha mikro 53.931 unit, usaha kecil 3.179
unit dan usaha menengah 266 unit. Bertumbuh pesatnya UMKM ini di Gowa, efeknya
jelas menurunkan angka kemiskinan daerah secara tidak langsung melalui
pemberdayaan masyarakat sebab membuka lapangan kerja bagi masyarakat.
Di Gowa ini, sektor UMKM berkontribusi besar terhadap pertumbuhan
ekonomi dan penyerapan lapangan kerja serta mempunyai konstribusi yang
signifikan terhadap PDRB Gowa. Untuk mengakomodir UMKM yang tumbuh pesat, maka
Pemerintah Kabupaten Gowa menghadirkan rumah produktif serta klinik UMKM. Rumah
produktif dan klinik UMKM ini diharap dapat menjadi pusat informasi, konsultasi
dan pelatihan pemberdayaan UMKM yang akan terintegrasi.
Kadis Koperasi dan UKM Kabupaten Gowa Mahmuddin pada Focus Group
Discussion (FGD) yang digelar akhir tahun lalu mengatakan penyelenggaraan rumah
produktif dan klinik UMKM di Grand Makassar Hotel, UMKM itu sebagai motor dan
lokomotif kemajuan ekonomi di daerah. Hal ini tentu sejalan kondisi rill namun
tetap menjadi tantangan besar dalam menghadapi berbagai peningkatan pertumbuhan
ekonomi. Hal itu disebabkan, para UMKM di daerah masih lemah disebabkan
kurangnya akses pasar, SDM yang kurang terampil, kurangnya penggunaan teknologi
dan juga keterbatasan akses pelayanan keuangan.
Karena itu pemerintah menjaga peran dan fungsinya agar
pengembangan UMKM dapat maksimal berjalan dengan melakukan pengembangan
infrastruktur termasuk infrastruktur koneksitas digital, program pembiayaan dan
hibah peralatan dan terus mendorong digitalisasi UMKM. Saat ini UMKM di Gowa
yang sudah digitalisasi sebanyak 46.281 unit.
Pemda Goa menyusun strategi dan peningkatan sinergi dan koordinasi
dengan sektor publik akademisi dan sektor swasta. Dengan demikian
penyelenggaraan FGD rumah produktif dan klinik UMKM ini semoga mampu
menciptakan mekanisme yang terarah serta merangsang penguatan sumber daya UMKM
untuk bisa naik kelas, go global dan go digital. Beberapa hal yang dibahas juga
diantaranya tentang produksi dan teknologi tepat guna, managemen kemasan
(packaging, standarisasi produk dan perizinan (labeling), akses permodalan/perbankan
dan managemen keuangan serta akses pemasaran dan digitalisasi pemasaran.
Adapun beberapa Aspek yang dimaksud Wakil Ketua DPRD Buton Tengah,
Suharman adalah Pertama, Peningkatan akses terhadap modal, pengenalan teknologi
dan pengelolaan, Peningkatan akses pada pasar dalam bentuk informasi pasar,
bantuan produksi, dan prasarana serta sarana pemasaran.
Kedua, Pelatihan kewirausahaan untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan yang diperlukan untuk berusaha dan penanaman semangat
berwirausaha, kelembagaan ekonomi dengan memperkuat pasar disertai dengan
pengendalian agar bekerjanya pasar tidak melenceng dan mengakibatkan melebarnya
kesenjangan. serta ketiga Membangun kemitraan usaha bagi pengembangan usaha
ekonomi kerakyatan. (Advetorial)