Laporan : Amin Rais
RAKYATSATU.COM, PANGKEP - ASKARI, warga Pulau Liukang Tangaya, Kabupaten Pangkep mengaku senang dengan hadirnya digitalisasi dari Bank BRI.
Hadirnya digitalisasi BRI di daerahnya, membuat Askari tidak kesulitan lagi jika hendak melakukan transaksi.
Saban pagi, pria berusia 35 tahun ini harus menempuh jarak yang jauh menuju ke kota untuk melakukan transaksi.
Untuk menuju ke kota, Askari menggunakan perahu miliknya. Jaraknya pun cukup jauh dan memakan waktu kurang lebih 18 jam lamanya.
"Sulit sekali kalau mau melakukan transaksi, karena saya kan berada di Pulau. Jadi kalau mau melakukan transaksi, harus ke kota dulu," kata Askari.
Beruntung kata dia, berkat adanya digitalisasi dari BRI, semuanya makin mudah. "Alhamdulillah sekarang makin mudah kalau ingin transaksi, karena sudah ada aplikasi BRImo," terangnya.
Keberadaan digitalisasi BRI ini telah menjadi katalisator dalam memberikan akses dan kecepatan layanan keuangan dan membuka pintu bagi inklusivitas finansial di wilayah Pulau.
Tak ayal, jika BRI berupaya untuk terus meningkatkan layanan kepada masyarakat Indonesia dengan cara digitalisasi perbankan. Juga konsisten untuk mengembangkan kompetensi di sektor unggulan UMKM yg didukung kualitas jaringan berbasis teknologi digital terkini.
Untuk mewujudkan akses layanan itu, BRI senantiasa menyediakan sarana kebutuhkan masyarakat untuk memudahkan dalam melakukan transaksi keuangan perbankan.
Contohnya saat ini, BRI sudah memiliki aplikasi transaksi financial seperti BRImo yang memudahkan masyarakat untuk bisa melakukan transfer, tarik tunai, pembayaran, pengecekan mutasi rekening simpanan. Bahkan pengajuan pinjaman secara online.
Tak hanya itu saja, BRI juga ternyata memiliki layanan digital perbankan seperti BRIspot dan AgenBRILink.
Meski masih banyak masyarakat Indonesia khususnya yang berada di pelosok desa belum melek digital, tapi BRI terus melakukan berbagai upaya seperti memberikan edukasi kepada masyarakat atau nasabah.
Apalagi, BRI memiliki banyak jaringan, baik itu melalui tenaga pemasar, customer service maupun melalui AgenBRILink yang sudah banyak tersebar.
Direktur Utama BRI, Sunarso, mengatakan bahwa perseroan terus berupaya membawa efisiensi dalam operasional BRI dengan strategi digitalisasi.
BRI saat ini menerapkan konsep hybrid bank, memastikan masyarakat yang belum terlalu familiar terhadap digitalisasi bisa tetap terlayani.
"Dan ternyata kita punya riset, kita punya survei, bahwa masyarakat micro finance di Indonesia itu, pertama mereka sudah paham dengan alat-alat digital, dengan gadgetnya, tapi mereka kurang paham dengan produk keuangan digital," ujar Sunarso.
Oleh karena itu, kemampuan BRI untuk menyediakan layanan melalui digital dikombinasikan dari digital dan manual yang disebut hybrid. Adapun contoh hybrid bank strategy yang paling sederhana adalah AgenBRILink.
Agen ini mampu menjawab karakteristik nasabah mikro. AgenBRILink sendiri memiliki peranan yang sangat penting dalam roda perekonomian serta kehidupan masyarakat.
Dalam pelaksanaannya, AgenBRILink selalu siap melayani kebutuhan masyarakat sekalipun dalam periode hari libur. Hadirnya AgenBRILink juga dapat memudahkan aktivitas kehidupan masyarakat Indonesia melalui fitur-fitur yang sudah disediakan.
Fitur-fitur yang dapat dinikmati seperti, pembayaran tagihan listrik, air, iuran BPJS, telepon, pembelian pulsa, pembayaran cicilan, top-up BRIZZI, setoran pinjaman, memberikan layanan referral pembukaan rekening tabungan BSA dan pinjaman, serta transaksi lainnya.
"Saat ini, BRI telah memiliki 666 ribu AgenBRILink yang tersebar di lebih dari 59 ribu desa. Jumlah tersebut tercatat telah mengcover 80 persen dari total desa di Indonesia," ungkapnya.
Adapun volume transaksi AgenBRILink selama Januari – Juni 2023 telah mencapai sebesar Rp675,8 triliun.
Apabila dihitung setiap tahun, AgenBRILink telah menghasilkan nilai transaksi kurang lebih Rp1.300 triliun. Dari transaksi tersebut dihasilkan fee based income sebesar Rp 1,4 triliun setiap tahunnya, dan agen sendiri dapat menerima 2 hingga 3 kali lipat fee based income sebagai sharing fee.
Tak hanya itu, salah satu implementasi layanan digital juga dibuktikan melalui super apps BRImo. Tercatat, user BRImo saat ini mencapai 27,8 juta dengan nilai transaksi tumbuh 76,3 persen.
"Artinya transaksi lewat BRImo sudah mencapai nominal Rp1,896 triliun. Dengan lebih dari 100 fitur di dalamnya, super apps ini diharapkan dapat semakin memudahkan masyarakat," tandasnya. (*)