Kepala Desa Data diantara para warga yang sedang mengikat bibit rumput laut/ Foto: Rasul
RAKYATSATU.COM, BONE - Musim kemarau yang berkepanjangan melanda Kabupaten Bone saat ini, membuat para petani hampir tak memiliki pekerjaan dan penghasilan apalagi yang hanya mengandalkan penjualan gabah.
Namun pengaruh musim kemarau yang berkepanjangan tersebut tidak terlalu dirasakan oleh para emak-emak di Desa Data Kecamatan Mare Kabupaten Bone Provinsi Sulawesi Selatan.
Pasalnya, para emak-emak di desa tersebut tetap memiliki aktivitas dan penghasilan yakni membuat atau mengikat bibit rumput laut yang akan disimpan di laut dan empang.
Kepala Desa Data, Andi Naja yang ditemui RAKYATSATU.COM mengemukakan bahwa musim kemarau panjang ini sangat berdampak bagi masyarakatnya, khususnya bagi petani.
"Untung daerah kami sebagian wilayah pesisir sehingga masyarakat tidak terlalu bergantung pada pertanian saja," ujarnya, Minggu (12/11/2023).
"Saat ini lagi pembibitan rumput laut, sehingga masyarakat memiliki penghasilan melalui pembibitan rumput laut tersebut," tambah Andi Naja.
Ia menjelaskan, cara pembibitan rumput laut di desanya yakni dengan mengikat bibit yang telah dipilih pada tali rapia atau tali nilon dengan menggunakan pelampung dari botol plastik.
"Upah jasa dari pengikatan bibit rumput laut tersebut terkadang Rp. 4 ribu hingga Rp. 5 ribu. Dalam sehari, masyarakat mampu mengikat bibit rumput laut sampai 30 meter per orang dan terkadang sampai 50 meter," jelasnya lagi.
"Rumput laut merupakan salah satu komoditas andalan di Desa Data, selain ikan bandeng dan padi," ujarnya lagi.
Ia menambahkan pula, untuk saat ini sudah ada juga petani yang menggarap sawah dengan menggunakan pompanisasi.
"Di Desa Data, banyak sekali pompa air (bor) di hamparan sawah sebab sangat susah Irigasi dan air tawar. Dengan pompa tersebut, masyarakat menggarap sawahnya dan tidak lama lagi melakukan tabela," pungkasnya. [Ikhlas/Rasul]
