Wakil Ketua MPR-RI, Tamsil Linrung saat berkunjung di Ponpes Yasrib Lapajung beberapa waktu lalu/ Foto : Dok. Marwis
RAKYATSATU.COM, SOPPENG - Efek positif dari kunjungan Tamsil Linrung (Wakil Ketua MPR RI utusan Dewan Perwakilan Daerah asal Sulawesi Selatan ) dan turut mendampingi langsung Marwis, salah satu mantan ketua umum alumni pondok pesantren (Ponpes) Yasrib, beberapa waktu lalu.
Menampakkan hasil yang nyata dengan adanya pengeboran sumur bor menggunakan peralatan yang biasa digunakan dalam area tambang, saat ini sudah di kedalaman 81 meter diatas bukit dengan lebar 6 inc dan sementara akan diuji cobakan keluarnya air selama 24 jam.
Musim kemarau saat ini, yang berpotensi el nino di Kabupaten Soppeng mengakibatkan kekeringan, dan berkurangnya debit air, sangat terasa berdampak di pesantren Yasrib Soppeng yang sementara dihuni sekitar 1000 santri dari berbagai daerah plus pembinanya.
Bantuan pendanaan untuk pengadaan sumur bor dan mesin genset karena seringnya pemadaman listrik di Soppeng akibat adanya proses pemeliharaan.
Menurut Marwis yang juga pernah menjadi komisioner KPU dan sekarang ini jadi caleg Partai NasDem di dapil Lalabata, mengatakan kebutuhan akan air di Soppeng khususnya di Pesantren Yasrib yang menempati lokasi perbukitan, sangat diperlukan dan menjadi kebutuhan mendasar.
Mengingat pengalamannya mondok santri sekitar 30 tahun yang lalu, apabila masuk musim kemarau, sumur sumur air di pesantren ini mengering, bahkan dulu setiap hari secara bergiliran para anak santri menggali kembali sumur berbatu cadas bahkan terkadang mengeluarkan percikan api yang sudah memiliki kedalaman 10 sampai 15 meter bersama guru mereka almarhum ustadz Taharuddin.
Bahkan para santri setiap pagi dan sore hari berjalan kaki melintasi sawah berpuluh kilometer untuk pergi ambil air, mandi dan mencuci pakaian di sungai Sewo.
Sebuah kesyukuran kepada Allah SWT dan ucapan terima kasih atas bantuan yang diberikan dari seluruh warga pondok pesantren yang pernah dipimpin langsung oleh almarhum Anregurutta KH. Daud Ismail seorang ulama kharismatik di Sulawesi dan KH.Basri Daud Ismail,dan saat ini dipimpin oleh cucunya seorang ulama muda dan pernah mengenyam pendidikan di Cairo Mesir yaitu KH.Taslim Basri Daud.Lc.
Saat diwawancarai terkait kunjungan silaturahminya ke pesantren ini, Kak Tamsil yang biasa dipanggil familiar namanya oleh para adik-adik dari organisasi kemahasiswaan, mengatakan bahwa untuk pertama kalinya dia kunjungi pesantren ini, didahului dengan ziarah kubur kepada ke dua almarhum anregurutta pendiri pesantren ini di Soppeng berlanjut sholat magrib berjamaah dan silaturahmi.
Kemudian dia berkeinginan suatu waktu ingin datang berkunjung kembali, karena begitu hangatnya sambutan meriah dari seluruh keluarga besar pesantren Yasrib, termasuk kekagumannya akan keindahan panorama pemandangan sekeliling lokasi sekolah ini, seperti halnya sekolah unggulan yang dibangunnya di Tangerang Banten dan eksis sampai saat ini. [Ikhlas/Yudha]
