Talud ruas jalan yang diduga tidak digali yang dibuktikan saat ditusuk, Minggu (27/8/2023)/ Foto : Rasul
RAKYATSATU.COM, BONE - Dana yang digelontorkan Provinsi Sulawesi Selatan ke Kabupaten Bone sebesar Rp. 7.057.816.000 melalui Bantuan Keuangan Provinsi (BKP) Sulawesi Selatan yang dikelola CV Darussalam Mulia Perkasa, dalam tiga paket kegiatan ruas jalan di Kabupaten Bone terkesan asal-asalan pembuatan taludnya.
Pasalnya, sejumlah pondasi talud ruas jalan yang dikerja oleh CV Darussalam Mulia Perkasa tersebut diduga ada yang tidak digali, seperti ruas jalan Lapeccang - Lonrong (Jalan Masuk Pesantren Cina) 1.200 Km di Patironge, Desa Ajangpulu, Kecamatan Cina Kabupaten Bone.
Sebagaimana yang dikemukakan oleh Ketua LSM Mata Silompoe Bone, Andi Syamsul Alam ke Rakyatsatu.com saat ditemui di Patironge, Minggu (27/8/2023).
"Ada beberapa talud jalan yang dikerja oleh CV Darussalam Mulia Perkasa terkesan asal-asalan, sebab selain diduga pondasi taludnya tidak digali juga banyak yang talud yang retak-retak. Coba kita lihat sendiri," tegas Andi Syamsul Alam sambil menunjuk talud jalanan tersebut.
"Untuk ruas jalan di Patironge yang masuk ke lokasi pembangunan pesantren Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, ada sekira 50 meter talud jalanan tersebut diduga tidak digali pondasinya. Jika kita tusuk maka penusuk akan tembus tanpa ada penghalang seperti semen dan batu," tambahnya.
"Terkesan batu pondasi hanya diletakkan baru disemen dan bahkan talud tersebut sudah banyak yang pecah-pecah. Jadi kemungkinannya ada digali dan ada juga yang tidak digali. Intinya mutu pekerjaan tidak bagus.Tentu ini diduga merugikan keuangan negara yang tentunya tidak sedikit," ujar Andi Syamsul Alam.
"Kegiatan tersebut merupakan Pekerjaan Pembangunan Jalan BKP Paket 3 TA 2022 yang dikerja oleh Agung dari CV Darussalam Mulia Perkasa," ujarnya lagi.
Tambahnya lagi, pembangunan jalanan yang terdiri dari tiga (3) paket tersebut dikerja oleh Agung dari CV Darussalam Mulia Perkasa. Adapun tiga paket kegiatan tersebut yakni, Ruas Jalan Cinnong - Pattironge 1,150 Km Kecamatan Libureng.
Ruas Jalan Lapeccang - Lonrong (Jalan Masuk Pesantren Cina) 1.200 Km Kecamatan Cina, dan Ruas Jalan Lampoko - Wollangi 1,250 Km Kecamatan Barebbo.
"Saya berharap Aparat Penegak Hukum (APH) melakukan tindakan karena ini diduga merugikan keuangan negara," harap Andi Syamsul Alam.
Agung yang coba dikonfirmasi terkait hal tersebut tidak ada tanggapan. Handphonenya berdering namun tidak diangkat. Pesan lewat WhatsApp juga belum ada tanggapan.
Sementara itu, salah seorang oknum Kepala Bidang (Kabid) Dinas Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang (BMCKTR) Kabupaten Bone, Jumran saat dihubungi melalui pesan WhatsApp (WA) terkesan membela CV Darussalam Mulia Perkasa dengan melakukan bantahan. Bahkan Jumran balik mempertanyakan bagian mananya yang tidak digali.
"Yang dimananya tidak digali pak? Tidak benar itu, karena ada pengawasnya, harus digali menggunakan alat," jelas Jumran melalui pesan WhatsApp disertai foto alat berat yang sedang menggali.
Namun pernyataan bantahan oknum Kabid Dinas BMCKTR Kabupaten Bone tersebut malah dibantah oleh masyarakat sekitar (warga Patironge, Desa Ajangpulu, Kecamatan Cina, Kabupaten Bone) yang tidak mau disebutkan namanya.
"Koro ceddena tiannge degaga dikae pondasina, kodicoddoi tama paccoddoe diawa. Engkato sudut bolana tauwe," ujar warga tersebut dalam logat bahasa Bugis Bone.
Bila diterjemahkan ke Bahasa Indonesia, artinya kurang lebih begini, (Di sana dekat tiang tidak ada yang digali pondasinya, jika ditusuk maka penusuk akan masuk atau tembus. Selain itu, ada juga di sekitar sudut rumah masyarakat yang tidak digali pula pondasinya).
Rakyatsatu.com yang datang langsung ke lokasi ruas jalan di Patironge Desa Ajangpulu, Kecamatan Cina, melihat bahwa selain diduga talud jalanan tersebut pondasinya tidak digali, ada juga tidak ada taludnya sama sekali dan semen talud tersebut sudah retak-retak dan terkelupas. [Ikhlas/Rasul]