Beginilah suasana kedatangan rombongan Jamaah haji Kloter 1 Kabupaten Bone diwarnai kesemrawutan, Kamis (13/7/2023)/ FOTO : Sugi/Rakyatsatu.com
Penjemput Tak Terbendung
RAKYATSATU.COM, BONE - Kedatangan Jemaah Haji kelompok terbang (Kloter) 1 Kabupaten Bone di Aula Masjid Al-Markaz Al-Ma'arif, kota Watampone diwarnai kesemrawutan.
Jama'ah Haji Kloter 1 berjumlah ratusan orang itu tiba dengan selamat di Kabupaten Bone dan langsung dijemput oleh keluarganya di Masjid Al-Markaz Al-Maarif Watampone, Kamis (13/7/2023).
Saat tiba, Jemaah haji saling berebutan turun dari bus yang mengangkutnya dan langsung diarahkan masuk di aula Masjid.
Bersamaan dengan itu, keluarga yang menjemput juga terus merengsek masuk ke lokasi Masjid tempat penurunan Jemaah haji sehingga suasana terlihat semrawut karena para penjemput lebih awal berada di dalam aula.
Tampak Jemaah haji dan keluarga saling berdesakan dan memadati lokasi penjemputan.
Selain itu Jemaah haji yang di arahkan memasuki aula terlihat panik karena mencari koper dan barang-barang bawaannya.
Dalam suasana itu petugas terlihat kesulitan menertibkan keluarga Jemaah haji yang sudah ramai masuk di dalam aula Masjid.
"Seharusnya Jemaah haji yang masuk ke aula lebih dulu, jangan keluarga yang menjemput kopernya itu dimasukkan dulu, akhirnya semrawut begini dan kotak snack Jamaah pun sulit dibagi," kata Maharajuddin anggota Baznas Bone.
"Kalau masalah koper itu persoalan dibelakang, dari pada begini, luar biasa semrawutnya," tuturnya.
"Jadi ini sudah ada pengalaman untuk kloter 2 jangan penjemput masuk di aula dan koper bisa disimpan ditempat lain sehingga penjemput tidak keluar masuk di dalam aula," harap Maharajuddin.
Keluhan sama juga diungkapkan salah satu Jemaah haji asal Desa Cinnong Kecamatan Sibulue Hj. Ratna.
Menurutnya, kedatangan Jama'ah haji ini tidak sama seperti suasana pemberangkatan dulu bisa tertib, tapi beda setelah datang sulit diatur.
"Kebanyakan mereka sibuk mencari kopernya, seharusnya diantri dulu itu pembagian kopernya supaya orang tidak berdesakan. Jadi bagusnya Jema'ah haji terlebih dulu masuk di aula baru dibagikan kopernya satu-satu," ungkapnya.
Menanggapi soal kesemrawutan Jema'ah haji Kloter 1 Bone itu, Plh Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah H. Ahmad Yani mengatakan, kedatangan Jemaah haji ini sudah direkayasa sedemikian rupa namun karena ini namanya eforia dan kegembiraan Jemaah.
"Ini petugas sudah berusaha semaksimal mungkin tapi berisan itu ditembus oleh para pengunjung Jemaah, jadi kita maklumi juga karena itu terjadi setiap tahun sehingga ini manjadi evaluasi untuk penerimaan kloter berikutnya bagaimana sebaik mungkin supaya tertib dan memberikan kenyamanan kepada para Jemaah haji," tuturnya.
Ahmad Yani memastikan kondisi kesemrawutan seperti ini tidak lagi terjadi pada Jema'ah haji untuk kloter berikutnya.
"Insya Allah akan diusahkan untuk kloter berikutnya kita akan koordinasi dengan pihak keamanan bagaimana strateginya dan tentu juga kami minta kerjasamanya dari pihak keluarga Jemaah supaya mematuhi aturan dan tata tertib yang telah ditetapkan oleh panitia," harapnya.
Jama'ah Haji Keloter 1 yang tergabung dalam Kloter 11 Embarkasi Makassar berjumlah 210 orang, sebagian rombongan Jama'ah Haji Kloter 1 itu diterima di Kecamatan Libureng sebanyak 47 orang dan salah satu Jemaah haji Yappa Semmaila Saleng Siru alamat Kecamatan Cina meninggal dunia di tanah suci Mekkah.
Kedatangan rombongan Jemaah haji itu tidak ada penerimaan secara resmi di Aula Masjid Al-Markaz Al-Ma'arif Watampone karena sebelumnya telah diterima dengan resmi di Asrama Haji Sudiang Makassar pada pukul 02.00 dini hari. [Ikhlas/Sugi]