Iklan

Iklan

Cerita Momen Terakhir Jemaah Haji Bone Wafat di Mekkah

13 Juli 2023, 11:37 PM WIB Last Updated 2023-07-13T15:37:41Z

Suasana tangis haru Nurmiati saat menerima sisa uang saku dan Koper serta barang-barang belanja dari Almarhum Yappa diserahkan oleh Ketua Kloter 1 Bone/UPG 11, H. Zainal Abidin, Kamis (13/7/2023)/ Foto : Sugi/Rakyatsatu.com

RAKYATSATU.COM, BONE
- Seorang jamaah haji asal Kabupaten Bone meninggal dunia karena menderita sakit. Jamaah haji atas nama Yappa Semmaila Saleng Siru (92) asal Batu Lepang, Kecamatan Cina meninggal di Makkah pada Sabtu, 8 Juli 2023. Kedatangan Jemaah haji Kloter 1 diwarnai tangis haru.


Sementara 210 Jemaah haji kelompok terbang (Kloter) 1 Bone/UPG 11 tiba di Kabupaten Bone dalam dua kelompok, yaitu sebagian rombongan Jemaah diterima di Kecamatan Libureng sebanyak 47 orang dan selebihnya disambut di aula Masjid Al-Markaz Al-Maarif Watampone, Kamis (13/7/2023), pukul 12.00 Wita.


Ketua Kloter H.  Zainal Abidin mengatakan, dari total jemaah yang berangkat asal Kabupaten Bone, satu Jemaah meninggal dunia. Menurutnya, Yappa meninggal terkonfirmasi sakit Asma yang diderita sejak sebelum berangkat.


"Yang bersangkutan dua kali masuk rumah sakit di Makkah juga sering keluar-masuk rumah sakit juga di Madinah juga mendapatkan penanganan medis, Yappa meninggal setelah dia sudah melaksanakan Tawaf Sai, sehingga sudah selesai melaksanakan haji secara sempurna sekali," terangnya.


Selain itu Zainal Abidin yang juga pimpinan KBIH Hajar Aswad itu menceritakan kesan terakhir bersama Almarhum Yappa.


Ia menuturkan sebelum meninggal semua permintaan Yappa telah dipenuhi termasuk ingin sekali makan kolak pisang.


"Semua pesanan terakhirnya kami sudah siapkan dan beli termasuk parfum dan perlengkapan barang bawaan lainnya termasuk pakaian yang mau dibeli, setelah saya antarkan barang itu memang sepertinya hanya itu yang ditunggu, karena begitu saya tinggalkan setengah jam di kamarnya ada telepon bahwa Yappa sudah berpulang saat dilarikan ke rumah sakit menggunakan Taxi," tutur H. Zainal Ketua Baznas Bone itu.


"Setahu saya Yappa punya semangat dan walaupun kondisinya lemah tapi semangat hidupnya sangat optimis selalu mau makan," tutur Zainal.


Selaku Ketua Kloter H. Zainal juga menyerahkan Koper dan barang-barang lainnya yang telah dibeli oleh Yappa termasuk sisa uang sabanyak Rp 13 juta lebih diserahkan ke Nurmiati Yappa.


Nurmiati anak bungsu tiga bersaudara dari Almarhum Yappa membenarkan kondisi kesehatan orang tuanya itu bahwa pernah di operasi karena penyakit Asma akut yang sudah lama dideritanya. "Saat ke tanah suci sehatji tapi memang pernah dioperasi karena sakit Asma. Lalu saya dapat kabar bapak meninggal dunia dari keluarga istri Pak Jiwang," ungkapnya sembari menangis mengenang ayahnya.  


Perawat Haji mengatakan, riwayat kematian Almarhum semua kami catat dari perawatan medis di Madina sampai di KKH di Mekkah.


"Yappa dua kali masuk di Rumah Sakit dan yang ketiga kalinya itu sudah tidak bisa tertolong. Riwayat penyakitnya Asma dan pernah dioperasi karena ada cairan di paru-paru, kurang lebih dua bulan habis dioperasi baru berangkat berhaji. Kondisi terakhir Almarhum memang tidak bisa makan tapi sebelumnya kepingin makan kolak pisang, dia cari palla butung," tutur Hj. Nurlela tenaga medis Kloter pendamping kesehatan Jemaah dari Puskesmas Lamurukung. [Ikhlas/Sugi] 

Komentar

Tampilkan

  • Cerita Momen Terakhir Jemaah Haji Bone Wafat di Mekkah
  • 0

Terkini

Iklan