Di atas Kursi Roda yang sudah rusak, Tony Lihu tetap semangat untuk berjuang hidup dengan berjualan sarung tangan di sekitaran Kota Bone/ Foto : Sugi/Rakyatsatu.com
RAKYATSATU.COM, BONE - Memiliki kekurangan fisik tak membuat pria di Kabupaten Bone ini patah semangat. Pria bernama Tony Lihu (63) menderita cacat permanen pada kedua kakinya akibat musibah kecelakaan yang menimpanya pada saat nonton di sirkuit balapan motor berapa tahun yang lalu.
Kondisi ini membuat Tony Lihu tidak bisa berjalan seperti orang normal lainnya. Ia hanya bisa bergantung pada kursi roda miliknya dan memohon belas kasih orang.
Tony menuturkan, penderitaan yang dialaminya itu pasrah ia jalani puluhan tahun dan kini baru dapat melihat keindahan kota Bone setelah memiliki Kursi Roda yang diperolehnya beberapa tahun lalu dari sumbangan seorang perawat yang berhati mulia.
"Selama puluhan tahun saya menderita cacat dan Alhamdulillah saya baru bisa melihat keindahan kota Bone setelah ada Kursi Roda ini pemberian dari seorang perawat yang baik hati," ungkap Tony.
Namun saat ini Kursi Roda miliknya itu sudah mulai rusak dan Tony Lihu hidup terlantar tidak memiliki tempat tinggal menetap.
Kendati demikian Tony tetap bersemangat menjalani hidup meskipun kondisi kaki mengalami cacat permanen.
Sebagai hamba Allah, Tony senantiasa bersyukur dan selalu rajin menunaikan ibadah salat berjamaah di Masjid Masjid yang ada di kota Watampone.
Tony mendapat hidayah semenjak mengalami cacat fisik, ia selalu ke masjid beribadah dengan memakai kursi rodanya itu.
Terkadang Tony mengalami kesulitan menggerakkan kursi rodanya di jalan raya karena sudah rusak pada bagian roda. Setiap hari Tony tetap bisa beraktifitas meski maut sewaktu-waktu dapat mengancam keselamatan jiwanya karena berada ditengah-tengah padatnya arus kendaraan di kota.
"Saya terkadang kesulitan karena kursi roda saya ini jadi pengganti kedua kaki saya sudah rusak, saya berusaha mengumpulkan uang dengan berjualan sarung tangan untuk membeli kursi roda lagi, mudah-mudahan bisa membeli yang baru," ungkap Tony saat ditemui Rakyatsatu.com, Selasa (7/2/2022).
Disela waktu Tony juga menceritakan perjalanan karir bapaknya dulu sebagai guru di SMA Negeri 1 Bone bernama Abdullah Lihu yang mengajarkan mata pelajaran Matematika dan terakhir mengabdi sebagai kepala sekolah di SMA Kabupaten Masamba.
"Bapak saya dulu pernah guru di SMA Negeri 1 Bone, ia mengajarkan bidang studi Matematika, beliau itu juga pernah juara Satu Nasional lomba guru bidang studi Matematika se Indonesia, lalu dia diangkat jadi kepala sekolah di SMA Negeri 3 Makassar dan di mutasi ke SMA Masamba," tuturnya.
Lanjut cerita Tony bahwa ia juga pernah tinggal di rumah neneknya di Kelurahan Manurunge dan setelah ibu dan neneknya meninggal dia menumpang di rumah saudaranya di BTN Tibojong. Namun karena merasa berat dan tak mau membebani keluarganya dengan kondisi cacat dialaminya itu, Tony memilih pergi meninggalkan saudaranya dan hidup terlantar tanpa mendapat perhatian keluarganya.
Sekarang Tony tinggal di depan teras rumah kosong samping RPM Variasi Mobil di jalan Jenderal Sudirman Kelurahan Manurnge, Kabupaten Bone. Ia berharap ada uluran tangan orang-orang dermawan yang ingin membantunya terkhusus dari Pemerintah Kabupaten Bone dapat memberi perhatian. [Ikhlas/Sugi]