RAKYATSATU.COM, MAROS – Kementrian Kesehatan RI bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Maros menggelar Gerakan Kesehatan Lanjut Usia, di Lapangan Pallantikang Kantor Bupati Maros, Rabu (16/11/2022).
Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk mendorong keterlaksanaan 100% program kesehatan lansia di Seluruh Indonesia. Pemerintah Pusat melalui Kementrian Kesehatan RI memilih 10 Provinsi yang akan dibantu dalam percepatan keterlaksanaan program kesehatan lansianya. Salah satunya adalah di Sulawesi Selatan, tepatnya di Kabupaten Maros.
Senior Health Administrator Expert Direktorat Kesehatan Usia Produktif dan Lanjut Usia Kementerian Kesehatan RI, Dyah Erti Mustikawati mengungkapkan, persentase penduduk lansia terus mengalami peningkatan. Butuh program pembangunan kelanjutusiaan yang mampu mengayomi kehidupan lansia di Indonesia.
“Seperti Standar Pelayanan Minimal (SPM) untuk lansia, kita punya target pelaksanaan screening kesehatan agar mencapai angka 100 persen. Beruntung lah Maros, lansianya memiliki kesempatan yang tidak didapatkan oleh daerah lain,” ungkapnya.
Beberapa kegiatan yang berlangsung seperti, vaksinasi covid, screening, edukasi menjaga kesehatan bagi lansia, serta senam bersama. Dyah berharap, dalam pelaksanaan screening ini, para lansia memiliki kondisi badan yang sehat.
“Tetapi jika ada yang kurang sehat, tidak boleh berakhir sampai disini. Seperti gula darah naik, harus ada tindak lanjut,” tuturnya.
Ia berpesan agar para lansia tidak mengalami khawatir yang berlebih. Menurutnya, Hipertensi, Diabetes merupakan hal yang fisiologis, akan terjadi pada setiap orang diusia lansia.
“Sisa bagaimana kita mengendalikan agar kelainan-kelainan tersebut bisa terkontrol. Ini bentuk ikhtiar kita agar tetap sehat, aktif, dan produktif,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Maros, AS Chaidir Syam mengungkap rasa terimakasih kepada para tenaga kesehatan yang dengan sabar telah memberi pelayanan kesehatan bagi para bapak/ibu, orang tua yang telah berusia lansia. Ia berpesan bagi para tenaga kesehatan untuk terus mengutamakan pelayanan kesehatan untuk para lansia.
“Dalam memberikan pelayanan kesehatan semoga orang tua kita ini tidak diabaikan, mereka bahkan yang harus diutamakan. Bapak/Ibu (lansia) juga agar dapat menjaga kesehatan, tetap harus semangat. Jika beraktivitas juga sudah harus dibatasi, sudah tidak boleh melakukan yang terlalu berat,” ungkap Chaidir.
Diakhir sambutan, Chaidir juga menyebutkan, 2023 setiap posyandu akan dioptimalkan menjadi posyandu prima. “Ini akan membantu mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Jangkauannya juga semakin luas, tidak hanya ibu dan anak, tetapi mulai dari usia bayi hingga lansia,” pungkasnya. [Ikhlas/Arul]