RAKYATSATU.COM, WAJO – Replika Monumen Nasional (Monas) menambah daya tarik baru pada Kawasan Wisata Telaga Biru, di Dea Lempong, Kecamatan Bola, Kabupaten Wajo.
Replika Monas yang dikelola Yayasan Karya Cipta Nurmilad Boarding School (NBS), resmi dipamerkan setelah dilakukan peresmian oleh Bupati Wajo, H Amran Mahmud, Minggu (4/9/2022).
Dengan hadirinya spot baru di Kawasan Telaga Biru itu, Amran Mahmud berharap agar menjadi daya tarik dan destinasi baru.
“Jika tidak ada halangan Rumah Adat Atakkae juga akan segera dibenahi. Kita berharap ini akan menjadi paket destinasi wisata, mulai dari Danau Tempe, Rumah Adat Atakkae, Masjid Tua Tosora, Telaga Biru NBS, dan destinasi lainnya,” kata Amran saat meresmikan replikas Monas.
Kata dia, bertambahnay destinasi baru di Kota Sutera sebutan lain Kabpaten Wajo, dinilai dapat membantu menggerakkan perekonomian masyarakat.
Dirinya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada pendiri Yayasan Karya Cipta NBS, Prof Wahyuddin Latunreng, bersama keluarga atas atensi dan dukungannya dalam pembangunan daerah.
“Saya juga ucapkan selamat atas capaian-capaian dan prestasinya selama ini, termasuk akreditasi A untuk SMAS (Sekolah Menengah Atas Swasta) NBS yang hanya tiga di Sulsel yang mendapatkan nilai 94,” tuturnya.
Sementara, Prof. Wahyuddin Latunreng yang juga Rektor STIAMI Jakarta menyampaikan bahwa peresmian replika Monas ini merupakan rangkaian peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-5 NBS Syariah Telaga Biru. Selain itu, dirangkaikan dengan syukuran akreditasi A SMAS NBS serta peresmian nama Taman Pendidikan Dasar Al-Qur’an NBS.
Prof. Wahyuddin juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas kehadiran Bupati dan Wakil Bupati Wajo serta undangan lainnya pada kegiatan ini.
“Untuk tahap selanjutnya, jika tidak ada halangan, kita rencanakan peletakan batu pertama replika Taj Mahal (India) tanggal 29 Desember 2022 mendatang. Apa yang kita lakukan hari ini adalah sebagai peninggalan dan bahan menulis sejarah anak cucu kita ke depannya,” bebernya.
Selain replika Monas di Jakarta, kawasan ini juga memiliki konsep bernuansa wisata perdesaan dan literasi budaya dunia. Ada replika ikon dari berbagai negara, seperti Piramida (Mesir), Menara Eiffel (Prancis), Patung Merlion (Singapura), Kincir Angin (Belanda), dan Ka’bah (Arab Saudi).
Fasilitas utama kawasan ini adalah kolam renang yang didukung deretan penunjang, seperti musala, galeri sutera, kantin, gazebo, gazebo bambu, peternakan rusa, dan beberapa lainnya.
Turut hadir pada kesempatan ini, Wakil Bupati Wajo H Amran SE, keluarga Prof Wahyuddin, Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Wajo, Sudirman Meru, para kepala perangkat daerah lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wajo, pemerintah Kecamatan, dan pemerintah desa.
Selain itu, Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum (YLBH) Kenustra, Ambo Upe, tamu kehormatan, Andi Unru Mario dan Jasman Juanda, dan Kerukunan Keluarga Arung Lempong, serta Ketua Yayasan Budaya Wajo. [Ikhlas/Yusuf]