RAKYATSATU.COM, SINJAI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sinjai melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) terus melakukan upaya pencegahan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak dengan cara pemberian vaksinasi dan pemotongan bersyarat.
Selain antisipasi penyebaran Virus PMK, hal itu juga dilakukan guna memberikan perlindungan terhadap peternak akibat kerugian karena sakit ataupun kematian akibat PMK.
Kepala Bidang Keswan dan Kesmavet DPKH Sinjai, drh. Mappamancu mengungkapkan bahwa, Tim DPKH Sinjai telah dan akan melakukan vaksinasi pada ternak rentan PMK khususnya sapi dan kerbau.
“Vaksinasi sudah berjalan dan tahap awal dilakukan di Kecamatan Buluppoddo dengan jumlah yang telah di vaksin sebanyak 492 ekor,” ungkapnya saat dihubungi, Senin (29/8/2022).
Hingga saat ini, lanjut dia, sedikitnya 41 ekor Sapi telah di diagnosa PMK, dari jumlah tersebut atas bantuan pihak kepolisian dan TNI telah dilakukan pemotongan bersyarat sebanyak 32 ekor.
“Sementara itu sisa yang masih sakit dilakukan karantina dan isolasi untuk menjaga agar tidak terjadi penyebaran penyakit,” jelasnya.
Selain melakukan Vaksinasi, pihaknya Hewan juga meminta kepada masyarakat untuk tidak melalulintaskan ternak demi menjaga penyebaran penyakit PMK.
“Terima kasih banyak kami ucapkan kepada pihak TNI-Polri, Pemerintah Kecamatan dan Desa, Tokoh Masyarakat, media serta segenap lapisan masyarakat dan semua pihak yang telah banyak membantu dalam kegiatan pengendalian dan upaya pembebasan PMK di Kabupaten Sinjai,” pungkasnya.
Sekedar diketahui, hewan ternak yang terinfeksi virus ini menunjukan kepincangan, hipersalivasi (air liur menggantung), demam tinggi mencapai 41 derajat Celsius dan pembentukan lepuh luka di mulut, lidah, gusi, hidung, puting, dan di kulit sekitar kuku.
Virus PMK ini dapat menular melalui kontak langsung, aerosol, lalu lintas hewan, produk hewan, benda dan orang yang terkontaminasi virus. [Ikhlas/Sudirman]
