RAKYATSATU.COM, BONE – Andi Ikbal, salah seorang murid SDN 233 Desa Mattampa Walie, Kecamatan Mare, Kabupaten Bone mulai bisa tersenyum kembali, pasca kejadian kegiatan perlombaan gerak jalan dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-77.
Di mana pada saat itu Andi Ikbal yang merupakan salah seorang peserta gerak jalan di sekolahnya harus keluar barisan gegara baju putih seragam sekolah yang dipakainya sudah kusam dan berwarna agak kekuning-kuningan, dibandingkan dengan pakaian seragam temannya.
Kejadian tersebut terjadi di Lapangan Merdeka, Desa Mattampa Walie, Kecamatan Mare, Rabu (17/8/2022) lalu.
BAZNAS Kabupaten Bone yang mendapatkan kabar tersebut, langsung menemui Andi Ikbal di kediamannya dan menyerahkan sejumlah bantuan yang dibawa oleh staf BAZNAS Kabupaten Bone, Arisal Afandi ditemani Babhinkamtibmas Desa Mattampawalie.
Wakil Ketua 1 BAZNAS Kabupaten Bone, Hj Farida Hanafing menjelaskan bahwa, pihaknya mengetahui hal tersebut berdasarkan informasi yang beredar.
“Untuk meringankan beban Andi Ikbal sekeluarga serta untuk memberikan dan menghidupkan kembali motivasinya maka kami membawakan buku, pulpen dan alat tulis lainnya, Al-Qur’an, sarung, beras dan sembako. Kalau baju seragam sekolahnya akan menyusul sebab kita belum belikan karena belum ditau ukurannya,” jelas Farida Hanafing, Sabtu (20/8/2022).
Menurut Babhinkamtibmas Desa Mattampawalie bahwa orang tua Andi Ikbal, memang dari keluarga kurang mampu. Sehingga dengan adanya bantuan dari BAZNAS Kabupaten Bone sangat membantu dalam meringankan beban orang tua Andi Ikbal.
Sementara itu Kepala UPT SDN 233 Mattampa Walie, Kecamatan Mare, Rostina membantah adanya siswa yang dikeluarkan dari barisan gerak jalan hanya karena seragamnya. Menurutnya peristiwa ini hanya persoalan miskomunikasi.
“Sebenarnya gurunya baru mengatur untuk berbaris, tapi begitu diatur ini katanya anak disuruh dulu mundur dari gurunya. Ternyata mamanya salah paham dia anggap anaknya dikeluarkan karena katanya bajunya kasihan bukan baju baru,” jelas Rostina.
Rostina juga menegaskan Andi Ikbal tidak dikeluarkan dari barisan. Apalagi baju semua yang terlibat gerak jalan sudah dihiasi.
“Seandainya dikeluarkan gara-gara baju dikeluarkan memang mi dari kemarin-kemarinnya dan tidak diikutkan mi latihan. Jadi hanya miskomunikasi antara orang tua dan gurunya,” paparnya.
Ia menambahkan, guru sudah memberikan penjelasan kepada orang tua murid bersangkutan. Barisan murid dikatakan sudah diatur saat itu.
“Orang tuanya tidak paham maksud gurunya, sementara guru tidak menginfokan pada orang tuanya bahwa baru diatur anak-anak,” jelasnya. [Ikhlas/Rasul]