Hal itu diungkapkan Bupati Bone DR H Andi Fahsar M Padjalangi saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) dengan Forkopimda Kabupaten Bone di Gedung Lateya Riduni, Kompleks Rumah Jabatan Bupati, Jl Petta Ponggawae, Watampone, Senin (08/06/2020)
Pada Rakor tersebut, Bupati Bone yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid (PPC) 19 Kabupaten Bone membahas isu situasi terkini di Bumi Arung Palakka, Kabupaten Bone.
"Mencermati situasi dan kondisi saat ini semakin banyaknya informasi beredar baik hoaks atau benar di tengah Covid 19," kata H Andi Fahsar dalam Rakor tersebut.
Kata dia, berkembang di masyarakat adanya ketidakpercayaan keberadaan Covid 19.
"Lahir pernyataan mendasar antara percaya atau tidak. Banyak masyarakat meragukan antara ada dan tidak adanya Covid 19 terutama masyarakat sudah jenuh dan tidak mengerti penyakit ini," katanya.
Ia mencontohkan kasus di Kota Makassar yang mengambil paksa jasad keluarganya untuk dimakamkan karena tidak percaya positif Covid 19.
Oleh karena itu, ia meminta semua pihak terkait bersabar dan menunjukkan keteladanan tetap menjalankan protokol kesehatan.
Mencermati situasi dan kondisi, Bupati Bone juga menyinggung terkait New Normal yang diperkenalkan pemerintah.
"Banyak bertanya kepada saya. Kapan Bone new normal. Perlu dipahami tidak semua daerah bisa new normal sama ketatnya dengan penentuan PSBB," ujarnya..
Untuk menerapkan New Normal, kata H Andi Fahsar daerah harus zona hijau 14 hari tidak ada lagi reaktif, tidak ada lagi positif covid 19.
"Di Sulsel terkait New Normal sementara ini hanya satu kabupaten mendapat rekomendasi new normal hanya Toraja Utara, tidak ada yang lain karena tergantung kondisi daerah," ujarnya..
Kendati demikian, pemerintah dan masyarakat harus tetap mempersiapkan langkah dan diri menuju New Normal, dengan menjalankan protokol kesehatan dengan sebaik-baiknya.
