Wakil Ketua Dewan Pembina Garda Nusantara SulSel ini menegaskan pula keterlibatan para pengusaha, jurnalis dan media, tokoh agama, tokoh masyarakat, pemangku adat, tokoh pemuda dan elemen lainnya yang mempunyai kapasitas untuk membantu dan wajib terlibat aktif karena Covid-19 adalah musuh yang nyata namun tidak kelihatan langsung.
Sehingga dibutuhkan partisipasi semua pihak untuk terlibat aktif sesuai kapasitas masing-masing sebagai tanggung jawab bersama.
"Harus kita sadari Allah SWT tidak akan memberi cobaan di luar kemampuan hambanya. Dengan adanya Covid-19 ini adalah ujian bersama bagi kita agar sikap empati gotong royong terhadap sesama sebagai konsekuensi mahluk sosial kita semua adalah saudara dalam kemanusiaan walaupun ada perbedaan dalam beragama," ujar mantan ketua DPP KNPI dan mantan Ketua DPP AMPI tersebut ke Rakyatku.com, Rabu (01/04/2020).
"Bagaimana perasaan keluarga kita kalau ada yang meninggal namun ditolak pemakamannya disuatu tempat padahal terlibat dalam mengurus jenazah adalah fardhu kifayah dalam ajaran islam," tegas AYP.
Lanjut Mahasiswa Program Doktor Universitas Padjajaran Bandung yang sedang menyelesaikan Penelitian Desertasi tentang Reklamasi teluk Jakarta ini mengatakan bahwa, Aparat Negara TNI/Polri, ASN sebagai alat negara sebagai pemimpin bersama untuk menjalankan SOP sesuai Protokol kesehatan serta masyarakat harus terlibat memberi kontribusi dengan mengikuti anjuran pemerintah.
"Jika aktivis dan relawan kemanusiaan yang mempunyai kepedulian dilibatkan maka saya yakin badai ini segera berlalu," pungkas Andi Yuslim Patawari. (Rasul)
