RAKYATSATU.COM, BONE - Ketua Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Bone, Andi Mappakaya Amier, menduga personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Kabupaten Bone yang bertugas di posko perbatasan gugus tugas Covid-19 yang ada di Kabupaten Bone, menarik diri.
Bahkan dalam akun Facebook Andi Mappakaya Amier tertulis "Kabupaten Bone Prov.Sulawesi Selatan... JEBOL... Daerah PERBATASAN Sudah Tidak Ada PENJAGAAN... Mana Satpol-PP???"
Andi Mappakaya Amier yang konfirmasi oleh sejumlah wartawan, mengatakan kalau dirinya menyayangkan penarikan personel Satpol PP Kabupaten Bone.
Pasalnya, Satpol PP Bone katanya merupakan salah satu garda terdepan yang bertugas untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 di Bumi Arung Palakka.
“Kami dapat info tadi di Posko kami beberapa sejam yang lalu, kalau Satpol PP tidak ada yang jaga di perbatasan Bone-Wajo, Bone-Sinjai, dan Bone-Maros,” kata Andi Mappakaya Amir, Jumat malam (17/04/2020).
Tak hanya itu, pihaknya juga mengharapkan agar hal itu tidak terjadi demi mencegah penyebaran Covid-19 di Kabupaten Bone.
“Kalau kekhawatiran pasti ada karena mereka salah Satu Garda Terdepan. Semoga teman-teman Satpol PP bisa dengan segera kembali bertugas,” harapnya.
Sementara Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bone, Andi Akbar yang dikonfirmasi secara terpisah, saat berada di Kecamatan Bontocani dalam memimpin sejumlah personelnya yang melakukan pencarian orang hanyut di sungai, membantah kalau pihaknya menarik diri dari Gugus Tugas PPC-19 Kabupaten Bone demikian pula di posko perbatasan.
Meski demikian, ia juga mengakui kalau ada sejumlah personelnya yang bertugas di posko perbatasan ada yang ditarik untuk dilakukan konsolidasi.
Ia menjelaskan bahwa penarikan personel tersebut untuk konsolidasi karena adanya perubahan jumlah personel, sekaligus untuk pergantian atau penyegaran karena ada personel yang sudah setengah bulan bertugas di posko perbatasan.
"Jadi bukan penarikan tetapi penyegaran dan kita akan lakukan konsolidasi, siapa-siapa nanti yang ditugaskan karena Inspektorat mereview melalui BPKAD dan Kejaksaan Negeri Bone yang jumlahnya di kurangi hanya seratus orang yang bisa di biayai untuk keseluruhan yang tadinya Polres 120 orang, TNI 120 orang, Perhubungan 55 orang, Brimob 30 orang dan. Satpol PP 100 orang," jelas Andi Akbar, Sabtu (18/04/2020).
"Sekarang hanya 12 orang yang ditugaskan di setiap titik perbatasan dari lima (5) titik perbatasan. Jadi intinya tidak ada penarikan dari Gugus Tugas PPC-19 karena ini merupakan tugas mulia demi kepentingan kita bisa dan masyarakat Kabupaten Bone dalam mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19," ujarnya.
Sedangkan salah seorang pemerhati sosial dan hukum di Kabupaten Bone, Andi Ilham, menegaskan bahwa, konsolidasi yang dilakukan Kasatpol PP Kabupaten Bone terhadap personelnya sangat tepat.
"Konsolidasi yang dilakukan Kasatpol PP Kabupaten Bone sangat tepat karena itu bagian dari strategi dalam menghindari kejenuhan atau penyegaran personel khususnya di gugus tugas perbatasan," ujar Andi Ilham.
Ia menjelaskan bahwa perlu dipahami, secara umum, pengertian konsolidasi adalah tindakan yang dilakukan untuk memperkuat, menyatukan, dan memperteguh hubungan, persatuan, kelompok, dan sebagainya.
"Mari kita bersama-sama mensupport. Kalau kita tidak bisa menyumbang atau memberi maka setidaknya kita bisa berdoa agar pandemi Covid-19 ini segera berakhir. Mari kita bersama-sama mencegah penyebaran Covid-19. Ingatki, ini bukan hanya tanggungjawabta Pemerintah, TNI-POLRI, tetapi tanggungjawab kita semua," pungkas Andi Ilham. (Rasul)
#BoneBisa
#BersamaRakyatBerSatuMelawanCovid19.