Enam orang nelayan yang terdampar selama dua hari tersebut mengalami musibah mati mesin kapal dan menyampaikan kepada keluarganya di darat untuk meminta pertolongan.
Menindaklanjuti permintaan para nelayan tersebut, salah seorang kerabat nelayan menghubungi Danyon C Pelopor Brimob Bone Kompol Nur Ichsan, untuk meminta bantuan sambil menceritakan kronologi dan memberitahukan posisi keluarganya yang sudah dua hari terdampar di laut.
Usai menerima informasi dari keluarga nelayan, Kompol Nur Ichsan langsug memerintahkan Tim SAR Brimob yang sudah stand by di Posko SAR Batalyon C Pelopor dan berkoordinasi dengan Basarnas Bone dan Sat Polair Polres Bone untuk bersama sama mengevakuasi nelayan tersebut.
Tim SAR Yon C Pelopor Brimob Bone bersama Basarnas dan Sat Polair Polres Bone langsung menuju ke titik lokasi dan mengevakuasi para nelayan tersebut dalam keadaan selamat, termasuk kapalnya sudah ditarik ke darat.
Pasalnya, kapal yang mati mesin tersebut tidak dapat ditarik ke darat karena kandas yang disebabkan oleh air surut.
"Semua awak kapal (6 orang) dalam keadaannselamat dan lima awak kapal sudah kita evakuasi ke darat. Nakhoda memilih menjaga kapalnya sambil buang jangkar menunggu air pasang untuk ditarik ke darat," ujar Koordinator Basarnas Bone, Andi Sultan.
Sementara itu, Kompol Nur Ichsan, menghimbau kepada para nelayan agar senantiasa mengecek kondisi kapalnya saat akan melaut dan jangan lupa membawa perlengkapan keselamatan seperti pelampung serta alat komunikasi. dan jangan lupa perhatikan kondisi cuaca sebelum berangkat.
"Inilah salah satu bentuk sinergitas Brimob Batalyon C Pelopor dengan Basarnas Bone yang sudah terjalin dengan baik. jadi masyarakat jangan ragu untuk menghubungi kami baik itu Brimob maupun Basarnas bahkan instansi terkait lainnya apabila ada informasi terkait masyarakat yang tertimpa musibah," pungkas Kompol Ichsan.
Adapun enam orang sudah dievakuasi yakni Mustari (60), warga Jl Sambaloge Baru, Wiwin (27) warga Desa Ujung Dua Boccoe, Syamsuddin (40) warga Desa Ujung Dua Boccoe, Bakri (60) warga Jl Sukawati, Muh Saing (36) warga Pakksalo, dan nakhoda Made Ali (61) warga Panyula. (Rasul)
