Pukul 09.00 WITA terlihat sudah ada beberapa pasien dengan sabar menanti di kursi tunggu depan ruang Poliklinik Mata. Kami pun berbincang dengan salah satu pasien yang sedang menunggu antrian untuk dipanggil ke dalam ruangan.
Namanya Ibu Aminah Suaib (72), ia adalah pensiunan PNS, beliau datang kesini ditemani oleh suaminya yang seorang Pensiunan TNI, Bapak Narja Soepandi (75).
Ibu Aminah bertutur bahwa beliau menderita penyakit gula atau diabetes mellitus sejak dirinya pensiun, hal ini pada akhirnya menyebabkan kondisi kesehatannya semakin menurun.
Terakhir matanya jadi terkena katarak, kedua matanya pun akhirnya dioperasi, pertama pada tanggal 3 Februari 2020 untuk mata kanan dan kedua pada tanggal 17 Februari 2020 untuk mata kiri.
“Sekarang kedua mata saya sudah terang, sudah bisa melihat dengan jelas jauh lebih baik dari sebelum operasi.” terangnya.
Hari ini beliau datang untuk kontrol pertama kali setelah dioperasi,
“Saya baru pertama kali memakai kartu Askes saya ketika akan operasi katarak yang pertama, ternyata mudah dan cepat, tidak perlu rawat inap, kendalanya hanya satu, antrinya banyak, tapi hal ini bisa saya maklumi karena memang banyak pasiennya.” cerita Bu Aminah.
Suami Aminah, Narja pun bercerita bahwa selama ini istrinya hanya dibelikan obat-obatan alternatif oleh anak-anaknya yang berada di Pulau Jawa. Dirinya mengakui masih kurang paham cara penggunaan Kartu Indonesia Sehat (KIS).
Arisanti pun memaparkan cara penggunaan KIS kepada mereka, sambil didengarkan oleh pasien lain yang juga duduk di sekitar kami.
Dari mulai layanan pembuatan kacamata, hingga cara mendaftarkan diri menjadi pasien Program Rujuk Balik (PRB) mengingat Ibu Aminah menderita diabetes mellitus.
Santi berharap semoga dengan adanya petugas BPJS Satu di Rumah Sakit bisa menjawab kebutuhan terkait pelayanan RS dan seputar program JKN KIS tentunya.
Poliklinik Mata di RSUD Tenriawaru ini beroperasi dari mulai pukul 08.00 WITA hingga pasien habis setiap Senin – Sabtu dengan dokter spesialis mata total ada tiga orang. Untuk setiap harinya ada dua dokter yang bersiaga, satu di klinik dan satu di ruang operasi. Biasa dokter baru datang ke ruang Poliklinik Mata sekitar pukul 09.00 WITA, hal ini dikarenakan pada pagi hari mereka melakukan kunjungan terlebih dahulu ke pasien rawat inap.
“Setiap hari ada 30-40 pasien dengan diagnosa terbanyak katarak, operasional dari pukul 08.00 WITA sampai pasien habis, hal ini sengaja dilakukan karena kami tidak ingin pasien merasa kecewa karena sudah menunggu lama dan datang dari jauh.” jelas Ibu Sukmawati (38) Kepala Instalasi Rawat Jalan. (Rasul)
