RAKYATSATU.COM, BONE - Respon positif Lurah Biru, Andi Hasbi, untuk menjaga kebersihan lingkungan dan menjaga pembangunan infrastruktur program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) dapat terpelihara dengan baik, khususnya dalam lingkup wilayah pemerintahannya, Kelurahan Biru Kecamatan Tanete Riattang Kabupaten Bone, patut diacungi jempol.
Seperti pada hari Sabtu (09/11/2019), Andi Hasbi memfasilitasi pembentukan Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara (KPP) bekerjasama BAM Mattulu Parajo Kelurahan Biru yang dihadiri tokoh masyarakat, para pengurus dan koordinator BAM Mattulu Parajo Kelurahan Biru serta dari elemen perwakilan perempuan.
"Dalam memberikan dukungan itu bukan hanya atas wacana tetapi sudah kami respon melalui anggaran kelurahan dengan pembelian motor sampah dan pembentukan satgas kebersihan," ujar Andi Hasbi.
Lanjutnya, salah satu hal terpenting dalam Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) adalah peningkatan kapasitas. Karena secara tidak langsung, peningkatan kapasitas akan mengantarkan kepada tercapainya tujuan program secara maksimal.
Ia menjelaskan, peningkatan kapasitas bertujuan membangun gerakan bagi pemerintah daerah (pemda) dan masyarakat melalui perubahan perilaku kolektif dalam kegiatan pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman. Maka itulah, peningkatan kapasitas atau pelatihan dilakukan di tingkat kabupaten/kota dan kelurahan/desa.
Tambahnya lagi, salah satu kegiatan pelatihan tingkat kelurahan adalah Pelatihan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) atau Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara (KPP). Pelatihan KSM/KPP bertujuan untuk meningkatkan pemahaman peserta mengenai manajemen konstruksi dan meningkatkan keterampilan untuk melakukan supervisi kegiatan infrastruktur.
"Output-nya, diharapkan KSM/KPP siap melaksanakan kegiatan infrastruktur dengan kualitas baik," pungkasnya.
Sementara itu, salah seorang tokoh masyarakat Lingkungan Baru Kelurahan Biru, Amir, yang yang ikut dalam pertemuan juga sangat mengapresiasi ide ini. Bahkan menurutnya, pembentukan KPP perlu lagi dibentuk tim kecil setiap satu titik jalan atau lorong supaya gampang koordinasinya.
Bahkan menurutnya, perlu ada jadwal pembersihan tiap minggu dan rapat rutin pada sesama anggota KPP. Ia mengajak warga untuk ada pembayaran setiap bulan agar sampah terus terangkut.
Selesai rembug warga dan pembentukan KPP, dilanjutkan penguatan kapasitas oleh Faskel CD Bone, Andi Hariani SP. Alumni Pertanian Universitas Tadulako mengajal warga untuk memelihara bangunan yang ada atau yang telah dibangun.
"Untuk apa kita membangun, kalau kita tidak memelihara. Kalau masyarakat tidak memeliharanya pasti umur infrastruktur tidak lama, apalagi kegiatan ini dikerjakan oleh masyarakat maka perlu juga memeliharanya," ujarnya.
Lanjut wanita yg energik ini, untuk keberhasilan KPP sebagai keberlanjutan program Kota Tanpa Kumuh, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan KPP antara lain, perlu rapat rutin, ada rencana kerja dan implementasi, ada iuran setiap bulan atas kesepakatan warga, ada pembukuan, ada aturan bersama.
Ia meminta kepada warga agar pertemuan ini, mendapat respon masyarakat makanya pertemuan hari ini agar disosialisaikan kepada masyarakat yang tidak sempat hadir agar kita mendapat dukungan. (Rasul)