RAKYATSATU.COM, WAJO -Jembatan gantung Pammera yang merupakan akses satu-satunya masyarakat di Kelurahan Walennae Kecamatan Sabbangparu Kabupaten Wajo, sudah sangat memprihatikan.
Pasalnya akses jembatan tersebut hanya satu-satunya jalan yang harus dilalui masyarakat untuk melaksanakan sholat di seberang sungai.
" Masjidnya hanya ada di seberang, jadi mau tidak mau, kalau kita hendak sholat, harus melalui jembatan gantung yang mengancam nyawa masyarakat yang melaluinya," ujar Podding
Dirinya mengatakan, masyarakat yang ingin melalui jembatan gantung Pammera harus memiliki nyali dan harus tetap waspada, karena kapan saja, jembatan gantung tersebut bisa saja roboh.
" Setiap melewati jembatan ini, kami selalu dibayang-bayangi rasa takut dan was-was, takutnya saatnya melalui jembatan tersebut roboh," katanya
Podding pun berharap, pemerintah daerah memberikan perhatian kepada akses jalan tersebut untuk dilakukan perbaikan, sebelum ada korban jiwa.
" Jangan sampai ada korban, baru mau diperbaiki, saya harap pemerintah daerah bisa mengambil langkah cepat," harap Podding
Hal senada diungkap Andi Adi yang merupakan warga setempat. Menurutnya seluruh lantai jembatan gantung rusak parah, pasca banjir melanda Kabupaten Wajo. Untuk itu, Dia berharap Pemkab dan DPRD Wajo cepat tanggap dengan adanya keluhan masyarakat, sebelum jembatan tersebut memakan korban.
" Kami harap, pihak terkait mengambil langkah cepat, sebelum ada korban jiwa,"cetus Andi Adi.