Dalam Survai tersebut, nama Supriansa sudah masuk dalam urutan ke empat dari sembilan kursi yang diperebutkan di dapil II yang meliputi Kabupaten Maros, Pangkep, Barru, Parepare, Bone, Soppeng, Wajo, Sinjai, dan Bulukumba.
Supriansa saat dihubungi terkait namanya yang satu-satunya putra Soppeng yang terjaring dalam survei tersebut mengatakan, survei itu adalah salah satu sudut pandang berdasarkan keilmuan tersendiri yang tentunya di luar perhitungan KPU.
" Saya juga sempat membaca di beberapa medsos dan beberpa group WhatsApp. Saya ucapkan terima kasih kalau sudah masuk dalam survei. Mungkin itu adalah hasil kerja keras masyarakat yang simpatik dengan saya untuk meyakinkan masyarakat yang lain," ujarnya Selasa (12/03/2019)
" Saya ini orang kecil dan tidak punya apa-apa. Dan semua survei bisa berubah kapan saja manakalah masyarakat bersatu melakukan perubahan itu," Sambungnya
Mantan Wakil Bupati Soppeng itu menjelaskan, Pada prinsipnya, dirinya menyerahkan diri untuk di nilai oleh masyarakat soppeng. Jika memang layak untuk di pilih menjadi anggota DPR RI, pastinya masyarakat akan memilih dirinya, namun jika tidak layak untuk di pilih menjadi anggota Parlemen maka pastinya masyarakat akan memilih yang lain sesuai kehendak hati tanpa harus mencaci satu sama lain.
" Perbedaan dalam Demokrasi bukan bertujuan untuk saling membenci. Tapi Demokrasi mengajarkan kita untuk memahami perbedaan dan menampilkan kemampuan seorang calon sehingga masyarakat bisa simpatik untuk beralasan untuk memilih kita. Silahkan perlihatkan karya kepada masyarakat supaya masyarakat yakin akan diri kita," Jelas Supriansa
Dirinya menambahkan, Saat ini tidak mudah menjadi Caleg DPR RI, karena harus membutuhkan suara yang sangat besar. Belum lagi partai yang di kenderai harus mencapai Ambang batas parlemen atau parliamentary threshold (PT).
Kemudian Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017, dengan ketentuan ambang batas parlemen (PT) tersebut telah di naikkan menjadi 4% dari suara sah nasional. Itulah yang memberatkan sehingga banyak pengamat politik mempridiksikan banyak partai yang sulit mencapai PT tersebut. Mungkin seorang Caleg terpilih tapi partainya tidak mencapai batas Parlemen Treshold maka akan gugur juga dan digantikan oleh caleg yang partainya lolos Parlemen Tershold. Itulah beratnya menjadi calon anggota DPR RI tahun 2019 menurut pengamat politik.
" Alhamdulillah survei LSI Partai Golkar saat ini sudah mencapai 11,3 % atau lebih. Berarti Partai Golkar berada pada zona aman Parlemen Treshold. Bagi saya bekerja saja dan serahkan kepada masyarakat untuk menilainya. Jika bagus dimata masyarakat pasti dipilih. Begitu juga sebaliknya," Tutupnya.