RAKYATSATU.COM, BONE - Kapolda Sulsel, Irjen Pol Drs Hamidin mengunjungi Kabupaten Bone dalam rangka kunjungan kerja, dan disambut oleh Bupati Bone Dr H Andi Fahsar M Padjalangi bersama Forkopimda Kabupaten Bone di rumah jabatan Bupati Bone, Jl Petta Ponggawae Watampone, Rabu (20/03/2019).
Sewaktu di rujab Bupati Bone, Kapolda Sulsel juga mengunjungi museum Arung Palakka untuk melihat benda pusaka peninggalan Kerajaan Bone dan dilanjutkan dengan pemberian gelar adat dari Ketua Badan Adat Kabupaten Bone.
Adapun gelar adat dari Ketua Badan Adat Kabupaten Bone yang diberikan kepada Irjen Pol Drs Hamidin adalah "Lamapasawe Daeng Sitonra". Nama tersebut bermakna, sosok yang mampu menciptakan ketenangan dan kedamaian masyarakat sepanjang masa.
Setelah itu Kapolda Sulsel beserta rombongan menuju Mapolres Bone di Jl Yos Sudarso Kelurahan Tibojong Kecamatan Tanete Riattang Timur dan disambut langsung oleh Kapolres Bone AKBP Muhammad Kadarislam Kasim bersama para personelnya serta para OPD Pemkab Bone dan jajarannya.
Di Mapolres Bone, Kapolda Sulsel beserta rombongan melaksanakan tatap muka bersama Forkopimda Kabupaten Bone, SKPD, camat, kapolsek, danramil, personil polres, personil Brimob Batalyon C Pelopor Sat Brimob Polda Sulsel, Lurah, kepala desa, para tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh pemuda Kabupaten Bone Bone.
Di Mapolres Bone, Bupati Bone dalam sambutannya mengucapkan selamat datang Kapolda Sulsel beserta rombongan di Kabupaten Bone. Kunjungan Kapolda Sulsel beserta rombongan sangat strategis karena menjelang Hari Jadi Bone (HJB) ke 689.
"Kami juga telah melaksanakan Milenial Road Safety Festival dengan dihadiri sekira 15.000 orang. Adapun kotak suara yang mengalami kerusakan, saya yakin bisa kita atasi sebelum pelaksanaan pesta demokrasi. Kabupaten Bone merupakan jumlah pemilih terbesar kedua di Sulsel. Kami pun sangat mengharapkan kehadiran bapak Kapolda Sulsel pada puncak peringatan HJB. Kami meminta maaf atas kekurangan dan kami memohon arahan bapak kapolda dalam menyonsong pesta demokrasi," ujar H Andi Fahsar dalam sambutannya.
Sementara itu, Kapolda Sulsel dalam arahannya pada intinya adalah merasa bersyukur karena bisa berkumpul sebab hal ini sudah lama direncanakan tetapi baru terlaksana saat ini.
"Saya menjabat Kapolres di Sulsel sebanyak tiga kali dan itulah yang menjadi referensi Kapolri untuk menujuk saya sebagai Kapolda Sulsel. Sebelum saya menjadi Kapolda Sulsel saya sebagai pejabat di BNPT sebagai Deputi Kerjasama Internasional," jelas Irjen Pol Drs Hamidin.
Ia pun menuturkan pada saat menjabat Kapolda Sulsel dirinya sudah diserang terkait pernyataannya bahwa Sulsel sarang terorisme.
"Setelah saya menjabat Kapolda Sulsel ada beberapa teroris yang bebas dan ada pula yang kami tangkap dan kami menempatkan para tahanan teroris di tempat khusus Polda Sulsel bukan di Lembaga Pemasyarakatan karena kami khawatir faham tetorisme tersebar di dalam LP," jelasnya.
Sulawesi Selatan (Sulsesl) beberapa kali dijadikan pertemuan giat radikalisme. Sehingga muncullah persepsi bahwa putra Sulsellah yang mampu menyelesaikan konflik sosial. Bahwa radikalisme lahir dari faham yang menyimpang. Sulsel dipetakan rawan terorisme karena Sulsel adalah daerah persinggahan.
"Sebelum saya menjadi Deputi di BNPT saya menjabat sebagai Direktur Pencegahan. Kunci sukses kita sebagai anggota Polri dalam melaksanakan tugas adalah kedekatan kita dengan tokoh masyarakat," tambahnya.
Ia juga menjelaskan bahwa Indonesia merupakan negara teraman peringkat 9 di dunia, makanya kami menjadi anggota tidak tetap dewan kehormatan PBB.
"Kami akan wujudkan sulsel sebagai propinsi teraman di Indonesia. Solidaritas TNI dan POLRI sangat kuat, maka dengan itu dukunglah Babinsa dan Babinkantibmas. Kami menjamin keamanan masyarakat Kabupaten Bone pada khususnya dan Sulsel pada umumnya," pungkasnya.
Selanjutnya Kapolda Sulsel beserta Forkopimda Kabupaten Bone, Ketua KPU, Bawaslu Bone melaksanakan giat Video compren di Mapolres Bone. (Rasul)
Sewaktu di rujab Bupati Bone, Kapolda Sulsel juga mengunjungi museum Arung Palakka untuk melihat benda pusaka peninggalan Kerajaan Bone dan dilanjutkan dengan pemberian gelar adat dari Ketua Badan Adat Kabupaten Bone.
Adapun gelar adat dari Ketua Badan Adat Kabupaten Bone yang diberikan kepada Irjen Pol Drs Hamidin adalah "Lamapasawe Daeng Sitonra". Nama tersebut bermakna, sosok yang mampu menciptakan ketenangan dan kedamaian masyarakat sepanjang masa.
Setelah itu Kapolda Sulsel beserta rombongan menuju Mapolres Bone di Jl Yos Sudarso Kelurahan Tibojong Kecamatan Tanete Riattang Timur dan disambut langsung oleh Kapolres Bone AKBP Muhammad Kadarislam Kasim bersama para personelnya serta para OPD Pemkab Bone dan jajarannya.
Di Mapolres Bone, Kapolda Sulsel beserta rombongan melaksanakan tatap muka bersama Forkopimda Kabupaten Bone, SKPD, camat, kapolsek, danramil, personil polres, personil Brimob Batalyon C Pelopor Sat Brimob Polda Sulsel, Lurah, kepala desa, para tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh pemuda Kabupaten Bone Bone.
Di Mapolres Bone, Bupati Bone dalam sambutannya mengucapkan selamat datang Kapolda Sulsel beserta rombongan di Kabupaten Bone. Kunjungan Kapolda Sulsel beserta rombongan sangat strategis karena menjelang Hari Jadi Bone (HJB) ke 689.
"Kami juga telah melaksanakan Milenial Road Safety Festival dengan dihadiri sekira 15.000 orang. Adapun kotak suara yang mengalami kerusakan, saya yakin bisa kita atasi sebelum pelaksanaan pesta demokrasi. Kabupaten Bone merupakan jumlah pemilih terbesar kedua di Sulsel. Kami pun sangat mengharapkan kehadiran bapak Kapolda Sulsel pada puncak peringatan HJB. Kami meminta maaf atas kekurangan dan kami memohon arahan bapak kapolda dalam menyonsong pesta demokrasi," ujar H Andi Fahsar dalam sambutannya.
Sementara itu, Kapolda Sulsel dalam arahannya pada intinya adalah merasa bersyukur karena bisa berkumpul sebab hal ini sudah lama direncanakan tetapi baru terlaksana saat ini.
"Saya menjabat Kapolres di Sulsel sebanyak tiga kali dan itulah yang menjadi referensi Kapolri untuk menujuk saya sebagai Kapolda Sulsel. Sebelum saya menjadi Kapolda Sulsel saya sebagai pejabat di BNPT sebagai Deputi Kerjasama Internasional," jelas Irjen Pol Drs Hamidin.
Ia pun menuturkan pada saat menjabat Kapolda Sulsel dirinya sudah diserang terkait pernyataannya bahwa Sulsel sarang terorisme.
"Setelah saya menjabat Kapolda Sulsel ada beberapa teroris yang bebas dan ada pula yang kami tangkap dan kami menempatkan para tahanan teroris di tempat khusus Polda Sulsel bukan di Lembaga Pemasyarakatan karena kami khawatir faham tetorisme tersebar di dalam LP," jelasnya.
Sulawesi Selatan (Sulsesl) beberapa kali dijadikan pertemuan giat radikalisme. Sehingga muncullah persepsi bahwa putra Sulsellah yang mampu menyelesaikan konflik sosial. Bahwa radikalisme lahir dari faham yang menyimpang. Sulsel dipetakan rawan terorisme karena Sulsel adalah daerah persinggahan.
"Sebelum saya menjadi Deputi di BNPT saya menjabat sebagai Direktur Pencegahan. Kunci sukses kita sebagai anggota Polri dalam melaksanakan tugas adalah kedekatan kita dengan tokoh masyarakat," tambahnya.
Ia juga menjelaskan bahwa Indonesia merupakan negara teraman peringkat 9 di dunia, makanya kami menjadi anggota tidak tetap dewan kehormatan PBB.
"Kami akan wujudkan sulsel sebagai propinsi teraman di Indonesia. Solidaritas TNI dan POLRI sangat kuat, maka dengan itu dukunglah Babinsa dan Babinkantibmas. Kami menjamin keamanan masyarakat Kabupaten Bone pada khususnya dan Sulsel pada umumnya," pungkasnya.
Selanjutnya Kapolda Sulsel beserta Forkopimda Kabupaten Bone, Ketua KPU, Bawaslu Bone melaksanakan giat Video compren di Mapolres Bone. (Rasul)