Himbauan dengan nomor surat 300/2121-Set/Kesbang untuk tidak melaksanakan pawai takbiran keliling tersebut dinilai tidak mendukung kegiatan masyarakat yang bernunsa islami.
Wakil Bupati Soppeng Supriansa mengatakan, takbir keliling merupakan luapan kebahagiaan setelah satu bulan lamanya melawan hawa nafsu di bulan Ramadhan, jika ini dilarang, berarti pak Gubernur tidak mendukung kegiatan keislaman.
"Kegiatan bernunsa islam harus tetap kita lestarikan dan jaga, bukan justru di punahkan," Kata mantan pengacara ini.
Supriansa berharap, Bapak Gubernur jangan bungkam kegiatan masyarakat yang bernunsa islam. Termasuk kegiatan Takbir keliling di Soppeng.
" Siapa lagi yang mau menjaga nilai-nilai filosofi kearifan lokal kalo bukan kita. Anak cucu kita nanti tak bisa menyaksikan takbir keliling seperti dulu kalo sekarang di larang," tegas Supriansa, Rabu (13/06)
Dirinya juga menekankan, bahwa takbir keliling seperti tahun sebelumnya tetap akan digelar, dan meminta kepada masyarakat Soppeng untuk tetap menjaga keamanan serta Kamtibmas di wilayahnya masing-masing.
" Kami menghargai himbauan Bapak Gubernur, namun kegiatan islami sepeti takbir keliling tetap kita laksanakan di Kabupaten Soppeng, karena ini merupakan kegiatan bernuansa islami yang harus kita jaga," jelasnya
Jika alasan keamanan sehingga harus di tiadakan maka itulah pentingnya melibatkan kepolisian dan TNI yang ada di wilayah itu.
Karena kami yakin atas izin Allah subanahu wataala, takbir keliling di Soppeng akan berjalan lancar
"Yakinlah bahwa takbiran tidak membawa masalah, tapi membawa berkah untuk masyarakat dan kabupaten soppeng. Seperti tahun sebelumnya takbiran keliling akan berjalan lancar karena kami sasudah memahami psikologi masyarakat soppeng yang cinta damai," kuncinya (ilo)
