Antusias para pelajar saat memasak dan berlomba menyajikan menu makanan sehat dan bergizi pun patut diacungi jempol.
Seperti salah satu peserta, Yeheskiel Pongrekun dan asisten masaknya Meysa, yang berasal dari Rantepao. Mereka sangat kompak menyediakan masakan bergizi untuk sarapan yang diberi nama Nasi Goreng Kornet ala Yeheskiel dan Meysa.
"Kami ingin menyajikan masakan sehat dan bergizi saat sarapan dengan menyantap Nasi Goreng Kornet ala Yeheskiel dan Meysa," kata Yeheskiel.
Keseruan pun datang dari beberapa peserta yang bingung mau masak apa sehingga mereka pun asal memasak saja untuk menguji nyali.
Tak heran tim juri yang berjumlah tiga orang pun, sampai mengingatkan agar fokus pada penentuan menu yang akan dimasak sebelum mengambil bahannya.
Ketua Pemuda GBI Tiberias Center Toraja, Alfian Kondo Manurun, mengatakan bahwa dirinya ingin mengajak pelajar dan mahasiswa Toraja untuk berkreasi dan mengasah kemampuan memasak, agar menjadi pribadi yang mandiri nantinya.
"Saya ingin mengajak pelajar dan mahasiswa Toraja untuk berkreasi dan mengasah kemampuan memasak, agar menjadi pribadi yang mandiri nantinya," tutur Alfian.
Selain itu, Alfian menyebut bahwa perlombaan memasak ini menjadi jawaban atas tagline Bupati Tana Toraja, yakni Jangan Biarkan Rakyatku Sakit dengan memiliki rakyat bergizi buruk.
"Ini jawaban atas tagline Bupati Tana Toraja, yakni Jangan Biarkan Rakyatku Sakit dengan memiliki rakyat bergizi buruk. Makanya kami memperlihatkan bagaimana menu sarapan, makan siang dan makan malam yang sehat dan bergizi, yang mudah dijangkau di Toraja," tambah Alfian.
Perlombaan yang diikuti 30 peserta dengan masing-masing satu orang asisten masak ini, saling bersaing untuk memperebutkan juara 1, 2 dan 3, dengan hadiah utama yang dipersembahkan untuk pembinaan peserta agar tetap semangat memasak makanan sehat. (Kris)
