RAKYATSATU.COM, TORAJA - Makin maraknya pengguna obat terlarang seperti narkoba yang semakin mengancam generasi muda bahkan anak dibawah umur, ikut menjadikan Toraja sebagai darurat narkoba.
Berangkat dari hal ini, Gereja Toraja yang juga sebagai wadah pembentukan karakter, menggelar Workshop Pencegahan Zat Adiktif dengan menghadirkan pemateri yang berkompeten.
Pemateri yang didatangkan langsung dari Yayasan Lingkaran Indonesia Peduli (YLIP) Jakarta ini, akan dilaksanakan di aula Gereja Toraja Jemaat Rantepao, Rabu (11/04).
Workshop ini diikuti oleh 50 peserta yang terdiri dari guru dan aktifis gereja. Mereka akan diberikan pembekalan pembinaan selama tiga hari untuk nantinya mensuarakan kepada lingkungan sekitar.
Ketua 1 Bidang Pelayanan BPS, Pendeta Alfred Anggui, M Th mengatakan bahwa workshop ini sangat bermanfaat untuk peserta.
"Materi yang diberikan nanti, akan menjadi panduan bagi peserta saat terjun ke masyarakat", kata Alfred.
Dikatakan pula bahwa ini merupakan langkah awal bagi pengkaderan untuk pencegahan generasi Toraja agar tidak terjerumus dalam penyalahgunaan zat adiktif tersebut.
Pendeta Alfred juga menambahkan peserta workshop juga akan diberikan Sertifikat Standar Kurikulum Internasional yang tentunya akan jarang didapatkan oleh peserta.
Kegiatan ini terselenggara atas dukungan yang difasilitasi oleh bapak Tempang Bandaso yang menghadirkan YLIP dan Komisi PWG Gereja Toraja, Komisi Perlindungan Anak Gereja Toraja dan Teman Gereja Toraja. (Kris)