RAKYATSATU.COM, BONE - Pjs Bupati Bone, Andi Bakti Haruni ternyata pernah tidak naik kelas. Hal itu diketahui dari pengakuan Andi Bakti Haruni saat ngopi santai bersama sejumlah wartawan di Kedai 191, Jl Sungai Citarum Watampone, Minggu (25/03) pagi.
"Nanti saya pintar membaca setelah saya kelas V (lima) di sekolah dasar (SD). Saya juga tidak naik kelas sewaktu masih di SD. Bapak saya mendatangi sekolah saya dan menyuruh guru agar tidak menaikkan saya, akhirnya saya tinggal kelas," ujar Andi Bakti Haruni sambil tertawa.
Selain dirinya, ada juga sejumlah teman kelasnya saat itu di SD tidak naik kelas, diantaranya Andi Baso Yagkin Padjalangi (anggota DPRD Provinsi Sulsel saat ini).
"Saya seletting Andi Baso Yagkin dan saat itu tidak naik kelas juga. Andi Yagkin akhirnya pindah ke Makassar dan saya disuruh kursus bahasa Inggris di Bone, sama salah seorang guru saya yang namanya Bu Camming," tuturnya sambil mengenang masa kanak-kanaknya.
Hal itulah yang membuat dirinya termotivasi sehingga saat ini mendapat amanah menjadi Bupati Bone.
"Itu adalah sebuah kekeliruan dan catatan kelam bagi saya, sehingga saya termotivasi untuk memperlihatkan bahwa saya punya potensi. Intinya, setiap orang masing-masing punya catatan tersendiri," ungkapnya. (Rasul)
"Nanti saya pintar membaca setelah saya kelas V (lima) di sekolah dasar (SD). Saya juga tidak naik kelas sewaktu masih di SD. Bapak saya mendatangi sekolah saya dan menyuruh guru agar tidak menaikkan saya, akhirnya saya tinggal kelas," ujar Andi Bakti Haruni sambil tertawa.
Selain dirinya, ada juga sejumlah teman kelasnya saat itu di SD tidak naik kelas, diantaranya Andi Baso Yagkin Padjalangi (anggota DPRD Provinsi Sulsel saat ini).
"Saya seletting Andi Baso Yagkin dan saat itu tidak naik kelas juga. Andi Yagkin akhirnya pindah ke Makassar dan saya disuruh kursus bahasa Inggris di Bone, sama salah seorang guru saya yang namanya Bu Camming," tuturnya sambil mengenang masa kanak-kanaknya.
Hal itulah yang membuat dirinya termotivasi sehingga saat ini mendapat amanah menjadi Bupati Bone.
"Itu adalah sebuah kekeliruan dan catatan kelam bagi saya, sehingga saya termotivasi untuk memperlihatkan bahwa saya punya potensi. Intinya, setiap orang masing-masing punya catatan tersendiri," ungkapnya. (Rasul)