RAKYATSATU.COM, JAKARTA - Kerja keras dan kinerja solid PT Narada Kapital Indonesia dalam mengelola Reksa Dana Narada Saham Indonesia (NSI) berbuah manis. Reksa Dana Saham yang tahun lalu memberi imbal hasil 35,54% dan masuk kategori Reksa Dana Saham terbaik versi tabloid Kontan, hari ini kembali diganjar dua penghargaan dari Majalah Investor.
NSI meraih dua penghargaan yaitu sebagai Reksa Dana Saham terbaik 2018 untuk periode 1 tahun dan 3 tahun dengan kelolaan aset Rp100 Miliar-Rp500 Miliar.
Penghargaan tersebut diberikan Majalah Investor kepada Narada Kapital Indonesia di Hotel Le Meridien, Jakarta, Rabu (21/3).
“Dua award atau penghargaan ini merupakan bukti nyata, Narada mampu memberi imbal hasil optimal, profesional dan prudent dalam mengelola dana investor. Ini juga memberi pesan, masyarakat percaya dengan produk Reksa Dana kami,” tegas Jalaludin Miftah, Vice President Marketing Communications PT Narada Kapital Indonesia, Kamis (22/3).
Dua penghargaan tersebut, memacu manajemen Narada untuk terus memberikan imbal hasil terbaik bagi investor. Dalam waktu dekat, Narada akan meluncurkan produk reksadana saham baru. Pertimbangannya, unit penyertaaan Reksa Dana Narada Saham Indonesia (NSI) sudah mendekati jumlah maksimal yakni 500 juta unit.
Dengan semakin banyak produk, Narada berharap investor bisa lebih leluasa memilih produk reksadana yang sesuai dengan kebutuhan dan karakter investasi masing-masing. Adapun untuk nama produknya masih disiapkan.
Jika di awal Januari Asset Under Management (AUM) Narada masih dikisaran Rp232 miliar, di akhir Februari lalu melonjak menjadi Rp420 miliar. Ini artinya, respon investor terhadap produk Narada sangat bagus. Tercermin dari kenaikan AUM yang mencapai dua kali lipat dalam kurun waktu dua bulan saja.
Narada sendiri untuk produk reksa dana saham yang ada maupun yang baru menargetkan return 20%. Namun, return itu juga tidak menutup kemungkinan bisa lebih tinggi. Karena di tahun lalu, dengan strategi tepat, mampu memberi imbal hasil mencapai 35,4%.
Produk Reksa Dana Saham anyar Narada dijadwalkan keluar pada kuartal dua. Kemudian disusul dengan peluncuran Reksa Dana Syariah dan Reksa Dana Pendapatan Tetap atau Obligasi. Strategi mengeluarkan produk Reksa Dana baru seiring dengan target kelolaan AUM baru yang mencapai Rp2 triliun di akhir 2018 alias naik hingga 9 kali lipat di banding 2017.
Agar target kelolaan AUM tercapai, Narada kian gencar edukasi masyarakat pentingnya berinvestasi saham dan reksadana melalui berbagai event. Edukasi tak hanya dilakukan kepada investor ritel namun juga kepada investor institusi seperti dana pensiun, yayasan dan perusahaan. Dengan adanya produk baru, Narada berharap target bisa lebih cepat tercapai.
Narada bersyukur, program pemerintah menggiatkan investasi di pasar modal membuat minat masyarakat investasi di Reksa Dana semakin besar. Tak heran, hingga saat ini, investor ritel di Narada juga masih mendominasi.
Ke depan, Narada akan fokus menggarap potensi investor ritel di kota-kota besar seperti Bandung, Medan, Surabaya dan kota-kota lain. Bahkan, jika di suatu daerah potensi investor cukup besar, Narada mempertimbangkan untuk membuka kantor cabang.
Investasi di pasar saham, masih prospektif karena berbagai indikator ekonomi menunjukkan tren positif. Misal dari sisi GDP, Indonesia tumbuh 5.2 persen, inflasi relatif terjaga di angka 3,5 persen, belum lagi harga-harga komoditas cenderung stabil. Adapun meski masuk tahun politik, Narada yakin tidak akan terlalu berpengaruh karena kondisi politik akan lebih stabil.
Investor di Indonesia, kata Jalaludin, sudah pintar, tidak gampang terpengaruh, isu-isu global yang ektrim juga tidak ada. Apalagi horison investasi reksa dana menengah dan panjang. Sehingga tak ada alasan menunda investasi reksa dana di Narada.
Tim riset Narada selalu menganalisa dan mencermati faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan market baik regional maupun global. Komposisi portofolio saham blue chip berkisar 80% sisanya saham-saham second liner.
Capaian return ciamik dari reksa dana saham Narada diraih dari penerapan strategi tepat dengan pendekatan fundamental dan teknikal. Serta melakukan manajemen risiko yang baik dalam pemilihan saham dan waktu yang tepat untuk beli atau jual saham. Narada optimis, tahun ini tetap dapat memberi imbal hasil maksimal ke investor.(Rls)
NSI meraih dua penghargaan yaitu sebagai Reksa Dana Saham terbaik 2018 untuk periode 1 tahun dan 3 tahun dengan kelolaan aset Rp100 Miliar-Rp500 Miliar.
Penghargaan tersebut diberikan Majalah Investor kepada Narada Kapital Indonesia di Hotel Le Meridien, Jakarta, Rabu (21/3).
“Dua award atau penghargaan ini merupakan bukti nyata, Narada mampu memberi imbal hasil optimal, profesional dan prudent dalam mengelola dana investor. Ini juga memberi pesan, masyarakat percaya dengan produk Reksa Dana kami,” tegas Jalaludin Miftah, Vice President Marketing Communications PT Narada Kapital Indonesia, Kamis (22/3).
Dua penghargaan tersebut, memacu manajemen Narada untuk terus memberikan imbal hasil terbaik bagi investor. Dalam waktu dekat, Narada akan meluncurkan produk reksadana saham baru. Pertimbangannya, unit penyertaaan Reksa Dana Narada Saham Indonesia (NSI) sudah mendekati jumlah maksimal yakni 500 juta unit.
Dengan semakin banyak produk, Narada berharap investor bisa lebih leluasa memilih produk reksadana yang sesuai dengan kebutuhan dan karakter investasi masing-masing. Adapun untuk nama produknya masih disiapkan.
Jika di awal Januari Asset Under Management (AUM) Narada masih dikisaran Rp232 miliar, di akhir Februari lalu melonjak menjadi Rp420 miliar. Ini artinya, respon investor terhadap produk Narada sangat bagus. Tercermin dari kenaikan AUM yang mencapai dua kali lipat dalam kurun waktu dua bulan saja.
Narada sendiri untuk produk reksa dana saham yang ada maupun yang baru menargetkan return 20%. Namun, return itu juga tidak menutup kemungkinan bisa lebih tinggi. Karena di tahun lalu, dengan strategi tepat, mampu memberi imbal hasil mencapai 35,4%.
Produk Reksa Dana Saham anyar Narada dijadwalkan keluar pada kuartal dua. Kemudian disusul dengan peluncuran Reksa Dana Syariah dan Reksa Dana Pendapatan Tetap atau Obligasi. Strategi mengeluarkan produk Reksa Dana baru seiring dengan target kelolaan AUM baru yang mencapai Rp2 triliun di akhir 2018 alias naik hingga 9 kali lipat di banding 2017.
Agar target kelolaan AUM tercapai, Narada kian gencar edukasi masyarakat pentingnya berinvestasi saham dan reksadana melalui berbagai event. Edukasi tak hanya dilakukan kepada investor ritel namun juga kepada investor institusi seperti dana pensiun, yayasan dan perusahaan. Dengan adanya produk baru, Narada berharap target bisa lebih cepat tercapai.
Narada bersyukur, program pemerintah menggiatkan investasi di pasar modal membuat minat masyarakat investasi di Reksa Dana semakin besar. Tak heran, hingga saat ini, investor ritel di Narada juga masih mendominasi.
Ke depan, Narada akan fokus menggarap potensi investor ritel di kota-kota besar seperti Bandung, Medan, Surabaya dan kota-kota lain. Bahkan, jika di suatu daerah potensi investor cukup besar, Narada mempertimbangkan untuk membuka kantor cabang.
Investasi di pasar saham, masih prospektif karena berbagai indikator ekonomi menunjukkan tren positif. Misal dari sisi GDP, Indonesia tumbuh 5.2 persen, inflasi relatif terjaga di angka 3,5 persen, belum lagi harga-harga komoditas cenderung stabil. Adapun meski masuk tahun politik, Narada yakin tidak akan terlalu berpengaruh karena kondisi politik akan lebih stabil.
Investor di Indonesia, kata Jalaludin, sudah pintar, tidak gampang terpengaruh, isu-isu global yang ektrim juga tidak ada. Apalagi horison investasi reksa dana menengah dan panjang. Sehingga tak ada alasan menunda investasi reksa dana di Narada.
Tim riset Narada selalu menganalisa dan mencermati faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan market baik regional maupun global. Komposisi portofolio saham blue chip berkisar 80% sisanya saham-saham second liner.
Capaian return ciamik dari reksa dana saham Narada diraih dari penerapan strategi tepat dengan pendekatan fundamental dan teknikal. Serta melakukan manajemen risiko yang baik dalam pemilihan saham dan waktu yang tepat untuk beli atau jual saham. Narada optimis, tahun ini tetap dapat memberi imbal hasil maksimal ke investor.(Rls)